- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Tiga Tahun Wafat, Ramalan Lord Rangga soal Presiden Penentu Perdamaian Dunia Terbukti?

Keterangan Gambar : Lord Rangga dalam podcast bersama Anang Hermansyah pada 28 September 2021. (Foto: YouTube NGOBROL ASIX/Tangkapan layar)
Likeindonesia.com, Jakarta – Lord Rangga, mantan petinggi Sunda Empire, kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pernyataannya ramai diperbincangkan, terutama terkait kepemimpinan presiden Indonesia dan peran Indonesia dalam perdamaian dunia.
Dalam podcast bersama Anang Hermansyah pada 28 September 2021, tokoh yang dikenal dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial ini pernah menyebut bahwa kepemimpinan Indonesia pada pemilu 2024 akan menjadi kunci untuk menyelesaikan persoalan dunia.
Baca Lainnya :
- Puluhan Warga Palu Datangi Kantor OMC, Akun Terblokir dan Uang Tak Bisa Ditarik
- Siap-Siap Tambah Budget Transport, Pemerintah Bakal Naikkan Tarif Ojol hingga 15 Persen
- Grand Sya Hotel Bangkit, Jadi Simbol Harapan Baru Pascabencana di Palu
- Swiss-Belhotel Silae Palu Wujudkan Pernikahan Impian ala Hotel Berbintang
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah
“Indonesia punya kunci, bahwa besok kepemimpinan di tahun 2024 adalah kunci untuk menyelesaikan jagat raya, menyelesaikan dunia. Jadi presiden yang terpilih menentukan perdamaian dunia,” ujarnya saat itu.
Pernyataan Lord Rangga kembali ramai dibahas setelah Indonesia resmi bergabung dalam BRICS pada 1 Januari 2025. Presiden Prabowo Subianto, yang terpilih pada pemilu 2024, hadir dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6 Juli 2025, menandai kehadiran perdana Indonesia dalam forum kerja sama negara-negara berkembang tersebut.
Dalam pidato pembukaan, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menekankan pentingnya kerja sama negara-negara berkembang untuk menolak dominasi kekuatan besar dunia.
“BRICS adalah manifestasi dari gerakan non-blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung, menolak dominasi kekuatan besar dunia,” ujar Lula lantang di hadapan para kepala negara BRICS, di Gedung Museum Seni Modern, Rio de Janeiro, dikutip dari Antara, Kamis (10/7/2024).
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya Semangat Bandung sebagai pegangan negara-negara berkembang dalam memperjuangkan perdamaian dunia, termasuk dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme dan juga menghormati hukum internasional," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada wartawan seusai acara KTT BRICS.
Kehadiran Indonesia di forum global ini memantik kembali ingatan publik pada ucapan Lord Rangga tentang peran kepemimpinan Indonesia dalam membawa perdamaian dunia. Sebagian pihak menilai, pernyataan Lord Rangga tersebut kini menemukan relevansinya, seiring aktifnya Indonesia dalam diplomasi internasional.
Lord Rangga sendiri telah wafat pada Rabu pagi, 7 Desember 2022, di Brebes, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, ia kerap memancing diskusi publik dengan pandangan-pandangan nyentrik tentang Sunda Empire, namun konsisten menekankan keyakinannya akan pentingnya peran Indonesia di panggung dunia.
Tiga tahun setelah kepergiannya, pernyataan Lord Rangga kembali menjadi bahan diskusi. Apakah ini hanya kebetulan, atau menjadi pengingat akan pentingnya posisi Indonesia dalam upaya perdamaian global?**
