- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Tiga Tahun Wafat, Ramalan Lord Rangga soal Presiden Penentu Perdamaian Dunia Terbukti?

Keterangan Gambar : Lord Rangga dalam podcast bersama Anang Hermansyah pada 28 September 2021. (Foto: YouTube NGOBROL ASIX/Tangkapan layar)
Likeindonesia.com, Jakarta – Lord Rangga, mantan petinggi Sunda Empire, kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah pernyataannya ramai diperbincangkan, terutama terkait kepemimpinan presiden Indonesia dan peran Indonesia dalam perdamaian dunia.
Dalam podcast bersama Anang Hermansyah pada 28 September 2021, tokoh yang dikenal dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial ini pernah menyebut bahwa kepemimpinan Indonesia pada pemilu 2024 akan menjadi kunci untuk menyelesaikan persoalan dunia.
Baca Lainnya :
- Puluhan Warga Palu Datangi Kantor OMC, Akun Terblokir dan Uang Tak Bisa Ditarik
- Siap-Siap Tambah Budget Transport, Pemerintah Bakal Naikkan Tarif Ojol hingga 15 Persen
- Grand Sya Hotel Bangkit, Jadi Simbol Harapan Baru Pascabencana di Palu
- Swiss-Belhotel Silae Palu Wujudkan Pernikahan Impian ala Hotel Berbintang
- Meski Akui Sudah Sulit Menang, Rossi Belum Mau Menyerah
“Indonesia punya kunci, bahwa besok kepemimpinan di tahun 2024 adalah kunci untuk menyelesaikan jagat raya, menyelesaikan dunia. Jadi presiden yang terpilih menentukan perdamaian dunia,” ujarnya saat itu.
Pernyataan Lord Rangga kembali ramai dibahas setelah Indonesia resmi bergabung dalam BRICS pada 1 Januari 2025. Presiden Prabowo Subianto, yang terpilih pada pemilu 2024, hadir dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6 Juli 2025, menandai kehadiran perdana Indonesia dalam forum kerja sama negara-negara berkembang tersebut.
Dalam pidato pembukaan, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menekankan pentingnya kerja sama negara-negara berkembang untuk menolak dominasi kekuatan besar dunia.
“BRICS adalah manifestasi dari gerakan non-blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung, menolak dominasi kekuatan besar dunia,” ujar Lula lantang di hadapan para kepala negara BRICS, di Gedung Museum Seni Modern, Rio de Janeiro, dikutip dari Antara, Kamis (10/7/2024).
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya Semangat Bandung sebagai pegangan negara-negara berkembang dalam memperjuangkan perdamaian dunia, termasuk dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
"Tadi Bapak Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme dan juga menghormati hukum internasional," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto kepada wartawan seusai acara KTT BRICS.
Kehadiran Indonesia di forum global ini memantik kembali ingatan publik pada ucapan Lord Rangga tentang peran kepemimpinan Indonesia dalam membawa perdamaian dunia. Sebagian pihak menilai, pernyataan Lord Rangga tersebut kini menemukan relevansinya, seiring aktifnya Indonesia dalam diplomasi internasional.
Lord Rangga sendiri telah wafat pada Rabu pagi, 7 Desember 2022, di Brebes, Jawa Tengah. Semasa hidupnya, ia kerap memancing diskusi publik dengan pandangan-pandangan nyentrik tentang Sunda Empire, namun konsisten menekankan keyakinannya akan pentingnya peran Indonesia di panggung dunia.
Tiga tahun setelah kepergiannya, pernyataan Lord Rangga kembali menjadi bahan diskusi. Apakah ini hanya kebetulan, atau menjadi pengingat akan pentingnya posisi Indonesia dalam upaya perdamaian global?**
