- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Grand Sya Hotel Bangkit, Jadi Simbol Harapan Baru Pascabencana di Palu

Keterangan Gambar : Seremoni peluncuran Grand Sya Hotel, Jumat (27/6). (Foto: Syahrul/Likeindonesiacom)
Likeindonesia.com, Palu, – Hampir tujuh tahun pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu pada 28 September 2018, semangat pemulihan terus tumbuh.
Salah satu wujudnya tampak dari bangkitnya kembali Grand Sya Hotel, yang dulunya dikenal sebagai The Sya Hotel.
Baca Lainnya :
- Festival Tampolore Diusulkan Jadi Pintu Masuk Promosi Wisata Megalit Poso ke Dunia
- Dinkes Sulteng Lakukan Rapid Tes pada Kedatangan Jemaah Haji Sulteng
- Kloter Pertama Jemaah Haji Sulteng Tiba di Palu
- Mahasiswa Desak DPRD Sulteng Evaluasi Perizinan Tambang
- Program BRT Trans Palu Dinilai Belum Efektif, DPRD Didesak Evaluasi Anggaran Operasional
Dalam seremoni peluncuran yang digelar pada Jumat (27/6) malam, di Jalan Sam Ratulangi, Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, hotel berbintang ini resmi kembali beroperasi.
Bangunan yang sempat luluh lantak akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 itu kini berdiri megah dengan wajah baru, menjadi simbol keteguhan warga Palu menghadapi musibah.
Pemilik Grand Sya Hotel, Syafruddin, menyampaikan rasa syukur dan haru atas selesainya proses pembangunan kembali hotel tersebut.
Ia menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga cerminan dari perjuangan dan keyakinan untuk bangkit.
“Kalau sesuatu dikerjakan dengan hati dan kesungguhan, jangan pernah takut. Pasti akan ada jalannya,” ujar Syafruddin dengan suara bergetar.
Ia menambahkan, kehadiran kembali Grand Sya Hotel diharapkan turut mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Kota Palu.
“Kami ingin Palu bangkit, dan Grand Sya Hotel menjadi bagian dari perjalanan itu. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang harapan,” tambahnya.
Warga dan pelaku usaha pariwisata menyambut baik pembukaan kembali hotel ini.
Selain menambah kapasitas akomodasi di Palu, Grand Sya Hotel juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi ruang pertemuan masyarakat. (rul)
