- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Grand Sya Hotel Bangkit, Jadi Simbol Harapan Baru Pascabencana di Palu

Keterangan Gambar : Seremoni peluncuran Grand Sya Hotel, Jumat (27/6). (Foto: Syahrul/Likeindonesiacom)
Likeindonesia.com, Palu, – Hampir tujuh tahun pascabencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu pada 28 September 2018, semangat pemulihan terus tumbuh.
Salah satu wujudnya tampak dari bangkitnya kembali Grand Sya Hotel, yang dulunya dikenal sebagai The Sya Hotel.
Baca Lainnya :
- Festival Tampolore Diusulkan Jadi Pintu Masuk Promosi Wisata Megalit Poso ke Dunia
- Dinkes Sulteng Lakukan Rapid Tes pada Kedatangan Jemaah Haji Sulteng
- Kloter Pertama Jemaah Haji Sulteng Tiba di Palu
- Mahasiswa Desak DPRD Sulteng Evaluasi Perizinan Tambang
- Program BRT Trans Palu Dinilai Belum Efektif, DPRD Didesak Evaluasi Anggaran Operasional
Dalam seremoni peluncuran yang digelar pada Jumat (27/6) malam, di Jalan Sam Ratulangi, Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, hotel berbintang ini resmi kembali beroperasi.
Bangunan yang sempat luluh lantak akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 itu kini berdiri megah dengan wajah baru, menjadi simbol keteguhan warga Palu menghadapi musibah.
Pemilik Grand Sya Hotel, Syafruddin, menyampaikan rasa syukur dan haru atas selesainya proses pembangunan kembali hotel tersebut.
Ia menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan juga cerminan dari perjuangan dan keyakinan untuk bangkit.
“Kalau sesuatu dikerjakan dengan hati dan kesungguhan, jangan pernah takut. Pasti akan ada jalannya,” ujar Syafruddin dengan suara bergetar.
Ia menambahkan, kehadiran kembali Grand Sya Hotel diharapkan turut mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Kota Palu.
“Kami ingin Palu bangkit, dan Grand Sya Hotel menjadi bagian dari perjalanan itu. Ini bukan hanya tentang bisnis, tapi tentang harapan,” tambahnya.
Warga dan pelaku usaha pariwisata menyambut baik pembukaan kembali hotel ini.
Selain menambah kapasitas akomodasi di Palu, Grand Sya Hotel juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi ruang pertemuan masyarakat. (rul)
