- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Siswa Korban Dugaan Keracunan MBG di Palu Sudah Dipulangkan

Keterangan Gambar : Kondisi RS Bala Keselamatan Palu. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Seluruh siswa dari dua sekolah di Kota Palu yang sebelumnya dirawat di RS Bala Keselamatan akibat dugaan keracunan makanan program Makanan Bergizi (MBG) akhirnya dipulangkan pada Rabu (27/8/2025) malam.
Sehari sebelumnya, sebanyak 19 siswa dari MTS Sis Aljufri dan SMK Bina Potensi terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala pusing, gatal, mual, hingga sesak napas.
Baca Lainnya :
- 10 Besar Lomba Inovasi Award Kota Palu 2025 Paparkan Karya Teknologi Tepat Guna
- Orasi Mahasiswi Untad Viral, Polda Sulteng: Kritik Boleh, Tapi Jangan Menghina
- Makan Siang Program MBG, Puluhan Siswa di Palu Dilarikan ke RS
- Tri Perluas Jaringan di Palu, Internet Hemat dan Cepat Kini Menjangkau Pelosok Sulawesi Tengah
- Petani Tolitoli Duduki DPRD Sulteng, Tuntut Penyelesaian Konflik Lahan Sawit
Mereka diduga sakit usai mengonsumsi makanan program MBG yang dibagikan di sekolah.
Dokter RS Bala Keselamatan, Derix Faldeinscouv, menyebut mayoritas siswa mengalami gejala serupa.
“Kemarin ada sekitar 19 anak yang datang ke IGD kami. Untuk kasus MBG kemarin kami pilah penindakannya dari yang memiliki gejala agak berat dan ringan. Jadi ada 8 anak yang kami infus dan beberapa lainnya kami hanya melakukan observasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, indikasi keracunan belum bisa dipastikan.
Dari hasil pemeriksaan, gejala yang muncul lebih mengarah pada alergi.
“Kalau dari diagnosa kami, gejalanya cenderung sama dan merujuk kepada alergi, mengalami sesak, sakit dada, gatal kemerahan hingga mual. Untuk indikasi keracunan kami belum bisa pastikan, karena namanya anak sekolah kemungkinan ada jajanan yang mereka konsumsi bersama sebelumnya,” ungkap Derix.
Menurutnya, setelah penanganan darurat, seluruh siswa akhirnya dipulangkan secara bertahap.
“Sekitar pukul 23.00 WITA pasien terakhir korban keracunan MBG ini sudah dipulangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Rochmat Jasin Moenawar, memastikan pihaknya telah mengirim sampel makanan untuk diuji di BPOM.
“Sudah kami bawa besok pagi ke BPOM, secepatnya. Apalagi ini masuk kategori kejadian luar biasa. Sampel ada dua, yang dimakan dan dari sumber, itu SOP,” jelasnya.
Rochmat juga menegaskan Pemkot Palu akan menindaklanjuti kasus ini dengan memperketat pengawasan terhadap penyedia makanan.
“Kita akan menginisiasi penyedia MBG ini untuk lebih mawas. Kita memediasi untuk melakukan penanganan kedaruratan, masalah biaya ada pembiayaan dari SPPG-nya,” imbuhnya.
Dengan pemulangan para siswa, kasus ini kini menunggu hasil uji laboratorium BPOM untuk memastikan penyebab pasti gejala massal yang dialami. (Rul/Nl)
