- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Makan Siang Program MBG, Puluhan Siswa di Palu Dilarikan ke RS
.jpg)
Keterangan Gambar : Puluhan siswa dari dua sekolah di Kota Palu diduga keracunan dan dilarikan ke RS Bala Keselamatan, Rabu (27/8/2025) sore. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Puluhan siswa dari dua sekolah di Kota Palu terpaksa dilarikan ke RS Bala Keselamatan, Rabu (27/8/2025) sore.
Mereka mengalami gejala pusing, gatal-gatal, mual, hingga sesak napas, usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi (MBG) yang dibagikan di sekolah.
Baca Lainnya :
- Tri Perluas Jaringan di Palu, Internet Hemat dan Cepat Kini Menjangkau Pelosok Sulawesi Tengah
- Petani Tolitoli Duduki DPRD Sulteng, Tuntut Penyelesaian Konflik Lahan Sawit
- 14 Truk Dikerahkan untuk Uji Beban Jembatan Palu IV
- UMKM Berpeluang Kelola Tambang, Bahlil: Anak Daerah Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri
- Pelajar SD hingga SMA Adu Kompak di Lomba Senam Pramuka
Wakil Kepala MTS Sis Aljufri, Betsi Supit, menjelaskan gejala keracunan mulai muncul sekitar satu jam setelah siswa mengonsumsi makanan.
“Pertama-tama itu anak-anak setelah mengkonsumsi makanan ada yang mulai pusing kemudian gatal-gatal, kemudian ada yang muntah-muntah. Setelah itu kita cek satu jam kemudian semakin parah, langsung kita larikan ke rumah sakit terdekat,” jelasnya dikonfirmasi media ini saat berkunjung ke RS Bala Keselamatan Palu.
Menurut Betri, menu yang disantap siswa berupa nasi dengan ikan cakalang goreng, tempe, serta sayur wortel dan kol.
Ia menyebut sebanyak 20 siswa dirawat di rumah sakit, masing-masing 10 dari MTS Sis Aljufri dan 10 dari SMK Bina Potensi.
“Gejalanya gatal-gatal, mual, kemudian pusing. Ada juga yang sesak napas sampai sekarang masih ditangani,” tambahnya.
Kejadian ini membuat orang tua siswa panik.
Salah satunya, Eko Purnawan, yang kemenakannya ikut dirawat.
“Sampai saat ini kami sebagai orang tua pastinya khawatir sekali ya, karena apalagi program ini seharusnya terstruktur dengan baik. Baru-baru ini kemenakan saya kambuh lagi sesak napasnya, mungkin pengaruh racunnya masih ada di dalam tubuh,” ungkapnya.
Pihak penyalur MBG, Yayasan Lompobatang Cipta Insani melalui Koordinator Wilayah SPPG Kota Palu, Rizky, menyatakan bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.
“Kalau untuk semua terkait biaya rumah sakit dari kami yang menanggung. Kami masih tracking untuk memastikan. Di Sulawesi Tengah baru pertama kali terjadi,” jelasnya.
Rizky menyebutkan, MBG disalurkan ke 14 sekolah di Kota Palu.
SMK Bina Potensi menerima 130 paket dan MTS Sis Aljufri 65 paket.
“Pas ada masuk laporan ke kami, sudah langsung kami koordinasikan. Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dan ke depan bagaimana menyediakan yang premium,” imbuhnya.
Sebanyak 20 siswa dalam perawatan intensif di RS Bala Keselamatan, sementara puluhan lainnya yang mengalami gejala ringan sudah dipulangkan. (Rul)
