- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Orasi Mahasiswi Untad Viral, Polda Sulteng: Kritik Boleh, Tapi Jangan Menghina
.jpg)
Keterangan Gambar : Mahasiswi Untad berorasi dalam aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin (25/8/2025) - Kasubbid Penmas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari. (Foto: IST)
Likeindonesia.com, PALU - Potongan orasi mahasiswi Universitas Tadulako (Untad) dalam aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah, Senin (25/8/2025), ramai diperbincangkan. Kalimat sindiran “Maaf, mereka tidak kuliah?” memicu pro dan kontra di media sosial.
Sejumlah warganet menilai ucapan itu merendahkan profesi kepolisian. Tak tinggal diam, aparat kepolisian merespons dengan mengunggah video kelulusan personel, memperlihatkan banyak di antaranya telah menempuh pendidikan hingga jenjang S1 dan S2.
Baca Lainnya :
- Makan Siang Program MBG, Puluhan Siswa di Palu Dilarikan ke RS
- Tri Perluas Jaringan di Palu, Internet Hemat dan Cepat Kini Menjangkau Pelosok Sulawesi Tengah
- Petani Tolitoli Duduki DPRD Sulteng, Tuntut Penyelesaian Konflik Lahan Sawit
- 14 Truk Dikerahkan untuk Uji Beban Jembatan Palu IV
- UMKM Berpeluang Kelola Tambang, Bahlil: Anak Daerah Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri
Di sisi lain, aksi mahasiswa yang awalnya berjalan damai sempat berujung ricuh. Massa membakar ban bekas, melempar batu, hingga merusak pagar gedung DPRD.
Menanggapi situasi tersebut, Kasubbid Penmas Polda Sulteng, AKBP Sugeng Lestari, mengingatkan agar mahasiswa tetap menjaga etika dalam menyuarakan aspirasi.
"Kami terbuka terhadap kritik, tapi harus disampaikan dengan etika dan tidak provokatif," tegas Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/8/2025).
Menurut Sugeng, sindiran itu tidak mencerminkan sikap intelektual seorang mahasiswa.
"Kami memahami dinamika aksi, tapi jangan sampai kritik dibungkus dengan penghinaan. Banyak personel kami lulusan S1, S2 bahkan ada yang memiliki gelar Doktor," pungkasnya. (Bim/Nl)
