- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Ketua MUI Sulteng: Demonstrasi Harus Jadi Ruang Dialog, Bukan Ajang Kerusuhan
.jpg)
Keterangan Gambar : Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Habib Ali Muhammad Al Djufri. (Foto: ist)
Likeindonesia.com, PALU - Di tengah maraknya aksi protes di sejumlah daerah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah, Habib Ali Muhammad Al Djufri, menekankan bahwa demonstrasi seharusnya menjadi ruang dialog konstruktif, bukan ajang kerusuhan.
Ia mengingatkan bahwa suara rakyat harus didengar dan disampaikan dengan cara yang bermartabat.
Baca Lainnya :
- Isu Polisi Lepas Tangan Jika Massa Anarkis Beredar, Ini Klarifikasi Polda Sulteng
- 1.273 Personel Gabungan Bakal Amankan Aksi Unjuk Rasa 1 September di Palu
- Antisipasi Aksi Demo, Dinas Pendidikan Sulteng Liburkan Sekolah Sehari
- Disdik Sulteng Putuskan Libur Sehari untuk SMA, SMK, dan SLB
- Gerakan Pangan Murah, Warga Serbu Kantor Kecamatan Palu Barat
“Suara rakyat harus didengarkan dan disampaikan dengan cara yang baik agar masalah dapat diselesaikan melalui diskusi yang saling menghormati,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
Habib Ali juga menegaskan pentingnya menjaga kedamaian serta menyuarakan aspirasi dengan bijak, santun, dan sesuai prinsip kebenaran.
Menurutnya, hal terpenting dalam aksi unjuk rasa adalah menyampaikan aspirasi dengan cara yang benar tanpa merusak atau menghancurkan fasilitas negara.
“Bangunan dan fasilitas pemerintah adalah milik bangsa yang harus kita jaga. Jangan sampai kita merusaknya hanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mari sampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan bermartabat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Habib Ali mengajak masyarakat untuk menggunakan bahasa yang baik dalam menyuarakan pendapat. Ia menekankan bahwa perjuangan bersama harus diarahkan untuk mewujudkan negeri yang lebih baik dan daerah yang lebih maju.
“Mari kita semua bersama-sama berjuang untuk mewujudkan negeri ini yang lebih baik, daerah yang lebih maju ke depannya,” katanya.
Tak hanya kepada masyarakat, pesan juga disampaikan kepada aparat penegak hukum agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.
“Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya agar apa yang disuarakan oleh rakyat bisa sampai kepada pihak yang bertanggung jawab,” pintanya.
Ia menambahkan, keadilan adalah prinsip dasar yang wajib ditegakkan demi menjaga proses demokrasi yang sehat.
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah tujuan yang harus kita capai. Tegakkanlah keadilan, karena itu adalah salah satu dasar negara kita,” ujarnya.
Habib Ali berharap Sulawesi Tengah tetap menjadi daerah yang aman, damai, dan sejahtera.
“Semoga Sulawesi Tengah menjadi daerah yang senantiasa menjaga kedamaian dan ketentraman, serta bisa terus berkembang menuju daerah yang maju,” pungkasnya. (Bim/Nl)
