- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Kapal KLM Maryam Indah Terbakar di Luwuk, Satu Tewas dan Dua Masih Hilang

Keterangan Gambar : Kapal KLM Maryam Indah terbakar di perairan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/9/2025) dini hari. (Foto: Ist)
Likeindonesia.com. Luwuk – Kapal KLM Maryam Indah terbakar di perairan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/9/2025) dini hari. Peristiwa tersebut menewaskan satu orang, sementara dua korban lainnya masih hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan. Dua korban selamat berhasil dievakuasi dan langsung mendapat perawatan medis di RSUD Luwuk.
Informasi pertama datang dari Syahbandar Pelabuhan Luwuk, Takdir, sekitar pukul 00.59 WITA. Laporan itu langsung menggerakkan Pos SAR Luwuk. Tak menunggu lama, KN SAR Bhisma bersama unsur potensi SAR lainnya bergegas menuju lokasi.
Baca Lainnya :
- Polemik Tambang Liar, Legalitas Skema Koperasi Dinilai Bisa Jadi Solusi
- Beasiswa Prestasi, BERANI Cerdas Buka Peluang Pendidikan Gratis bagi Mahasiswa Ber-IPK 3,0 ke Atas
- Akuntan Didorong Jadi Motor Transparansi dan Keberlanjutan
- Baru 11 Bulan Menjabat, Menteri Asal Sulteng Abdul Kadir Karding Digantikan dalam Reshuffle Kabinet
- Rakyat vs Perusahaan Sawit di Tolitoli: DPRD Sulteng Ambil Langkah Tegas
Sesampainya di titik kejadian sekitar pukul 01.30 WITA, tim SAR gabungan langsung berjibaku melawan api. Gelombang laut dan muatan kopra yang mudah terbakar membuat kobaran sulit dikendalikan. Meski begitu, penyelamatan korban tetap menjadi prioritas utama.
Hanya berselang 14 menit sejak kedatangan, tiga korban berhasil dievakuasi. Dua di antaranya selamat, sementara satu korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Mereka segera dibawa ke RSUD Luwuk untuk penanganan lebih lanjut.
Korban selamat diketahui bernama Landesa dan Marten. Sementara korban meninggal dunia adalah La Anto. Adapun dua korban yang hingga kini masih dalam pencarian adalah La Alami dan La Hamid.
Api baru bisa diredam sekitar pukul 04.00 WITA dengan bantuan tugboat milik Pertamina. Meski kobaran mulai mengecil, bara api masih membakar sisa muatan hingga lambung kapal perlahan tenggelam. Pencarian pun terus dilanjutkan karena dua penumpang belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Palu, Muh. Rizal, mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan evakuasi dan pencarian korban hilang.
“Sejak menerima informasi pada dini hari, tim kami bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Saat ini, dua korban masih dalam pencarian, sementara unsur SAR gabungan terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi dengan dukungan peralatan lengkap,” katanya.
Operasi SAR melibatkan banyak pihak, mulai dari Pos SAR Luwuk, ABK KN SAR Bhisma, Polres Luwuk, Pos AL, BPBD, hingga masyarakat sekitar. Berbagai peralatan dikerahkan, termasuk Sea Rider, peralatan medis, komunikasi, hingga evakuasi.
"Pagi ini, pencarian masih terus dilakukan dengan harapan menemukan dua korban yang hilang. Bagi nelayan dan warga pesisir, imbauan pun disampaikan: tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan korban," ungkap Rizal. (Bim/Nl)
