- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Desa Wombo Kalonggo Dilanda Banjir Bandang: 1 Tewas, 3 Hilang, Ratusan Mengungsi

Keterangan Gambar : Banjir bandang menerjang Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala pada Selasa sore (27/5/2025). (Foto: Ist)
DONGGALA, Likeindonesia.com - Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala diterjang banjir bandang hebat usai diguyur hujan deras pada Selasa (27/5/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah mengonfirmasi bahwa luapan sungai akibat hujan berintensitas tinggi memicu terjangan banjir dahsyat yang melanda pemukiman warga.
“Pada pukul 15.00 WITA, hujan deras mengguyur Desa Wombo hingga menyebabkan sungai meluap dan memicu banjir bandang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus.
Baca Lainnya :
- Banjir Bandang Terjang Desa Wombo, Warga Terjebak dan Masih Menanti Pertolongan
- Dari Buku ke Media Sosial: Apakah Sastra Sedang Kehilangan Jiwanya?
- Untuk Literasi! Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNTAD Lawan Kesenjangan Membaca
- Angka Wisatawan Naik Terus, Sulteng Makin Diminati Buat Liburan!
- Donggala GAS dan One Day One Service: Dua Program Unggulan Polres Donggala untuk Masyarakat
Dampak banjir sangat parah. Sebuah video yang diunggah di Facebook oleh akun Andi Moh Syakil menunjukkan derasnya aliran banjir berlumpur disertai material kayu yang menghantam rumah-rumah warga. Suasana panik pun tampak dalam rekaman tersebut.
Sebanyak 50 rumah warga terendam air, satu jembatan utama di desa putus total, dan sejumlah fasilitas pendidikan mulai dari TK, SD, SMP hingga Madrasah turut terdampak. Sedikitnya 100 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman demi keselamatan.
Tragisnya, bencana ini menelan satu korban jiwa, seorang perempuan berusia 55 tahun, dan tiga perempuan lainnya dilaporkan hilang. Hingga saat ini, pencarian terhadap korban yang hilang masih terus dilakukan oleh tim SAR bersama warga setempat.
Kondisi di lokasi bencana mulai berangsur membaik. Hujan telah reda dan air mulai surut, namun warga tetap siaga menghadapi potensi banjir susulan.
Kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan saat ini antara lain air bersih, makanan siap saji, tenda pengungsian, obat-obatan, serta perlengkapan anak atau kidsware.
Tim SAR, BPBD, dan para relawan terus berjibaku mengevakuasi warga serta melakukan pencarian korban hilang. Pantau terus perkembangan terkini hanya di sini. (Bim)
