- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Atlet PON Riau Kecewa, Bonus Tak Cair Sementara Bocah Aura Farming Dapat Rp20 Juta

Keterangan Gambar : Atlet asal Riau saat berjuang pada PON Aceh-Sumut 2024 lalu. (Dok. Atlet M. Fajri)
Likeindonesia.com, RIAU - Kekecewaan mendalam dirasakan para atlet Riau terhadap Gubernur Abdul Wahid. Janji bonus usai berlaga di PON Aceh-Sumut 2024 tak kunjung terealisasi meski sudah setahun berlalu.
"Sudah setahun bonus kami belum diterima," ujar Muhammad Fajri (27), atlet anggar Riau peraih satu emas dan satu perak, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Baca Lainnya :
- Pendiri Twitter Luncurkan Bitchat, Solusi Komunikasi Saat Internet Mati
- Pemprov Sulteng Dorong Muaythai Jadi Andalan Raih Medali di PON 2028
- Tarif 32 Persen AS Mengancam Industri RI, Presiden Kirim Menko Perekonomian Untuk Negosiasi
- Salut! Abdy Azwar Bukti Anak Palu Bisa Jadi Pembawa Berita di Korea Selatan
- WNI Ramai-Ramai Cari Kerja ke Luar Negeri, Istana: Kita Punya Budaya Merantau
Fajri mengungkapkan, total bonus yang seharusnya ia terima mencapai Rp300 juta. Ia juga menyebut sekitar 50 atlet lain bernasib sama.
Meski telah melakukan audiensi dengan Gubernur dan jajarannya, hasilnya justru mengecewakan.
"Bonus mau dipotong jadi 45 persen. Kami maunya tetap 100 persen. Tapi saat audiensi, Gubernur bilang lepas tangan. Kalau tidak mau terima, ya sudah," katanya.
Kekecewaan itu makin memuncak setelah Gubernur memberi Rp20 juta dan gelar Duta Pariwisata Riau kepada Rayyan Arkan Dikha (11 TH), bocah viral berkat tarian "aura farming" saat Pacu Jalur.
"Kami mendukung Dika mempromosikan Pacu Jalur, itu tradisi Melayu Riau. Tapi kami yang sudah lama berjuang untuk provinsi ini, bonusnya malah tak jelas. Ini yang kami sesalkan," tutup Fajri. (Bim)
