- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Atlet PON Riau Kecewa, Bonus Tak Cair Sementara Bocah Aura Farming Dapat Rp20 Juta

Keterangan Gambar : Atlet asal Riau saat berjuang pada PON Aceh-Sumut 2024 lalu. (Dok. Atlet M. Fajri)
Likeindonesia.com, RIAU - Kekecewaan mendalam dirasakan para atlet Riau terhadap Gubernur Abdul Wahid. Janji bonus usai berlaga di PON Aceh-Sumut 2024 tak kunjung terealisasi meski sudah setahun berlalu.
"Sudah setahun bonus kami belum diterima," ujar Muhammad Fajri (27), atlet anggar Riau peraih satu emas dan satu perak, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Baca Lainnya :
- Pendiri Twitter Luncurkan Bitchat, Solusi Komunikasi Saat Internet Mati
- Pemprov Sulteng Dorong Muaythai Jadi Andalan Raih Medali di PON 2028
- Tarif 32 Persen AS Mengancam Industri RI, Presiden Kirim Menko Perekonomian Untuk Negosiasi
- Salut! Abdy Azwar Bukti Anak Palu Bisa Jadi Pembawa Berita di Korea Selatan
- WNI Ramai-Ramai Cari Kerja ke Luar Negeri, Istana: Kita Punya Budaya Merantau
Fajri mengungkapkan, total bonus yang seharusnya ia terima mencapai Rp300 juta. Ia juga menyebut sekitar 50 atlet lain bernasib sama.
Meski telah melakukan audiensi dengan Gubernur dan jajarannya, hasilnya justru mengecewakan.
"Bonus mau dipotong jadi 45 persen. Kami maunya tetap 100 persen. Tapi saat audiensi, Gubernur bilang lepas tangan. Kalau tidak mau terima, ya sudah," katanya.
Kekecewaan itu makin memuncak setelah Gubernur memberi Rp20 juta dan gelar Duta Pariwisata Riau kepada Rayyan Arkan Dikha (11 TH), bocah viral berkat tarian "aura farming" saat Pacu Jalur.
"Kami mendukung Dika mempromosikan Pacu Jalur, itu tradisi Melayu Riau. Tapi kami yang sudah lama berjuang untuk provinsi ini, bonusnya malah tak jelas. Ini yang kami sesalkan," tutup Fajri. (Bim)
