- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
UIN Datokarama Gandeng Desa Balane untuk Pengentasan Kemiskinan

Keterangan Gambar : UIN Datokarama Palu melalui Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam menjadikan Desa Balane di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, sebagai desa binaan. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Sigi – Masalah desa tertinggal masih menjadi pekerjaan rumah di berbagai wilayah, termasuk Sulawesi Tengah.
Untuk ikut mencari solusi, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu melalui Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam menjadikan Desa Balane di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, sebagai desa binaan.
Baca Lainnya :
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- Rencana Pemekaran Kabupaten Tompotika Masih Tunggu Regulasi Pusat
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Bangkep, Sigi, Tolitoli, dan Poso Diguncang Gempa Hari Ini
Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari seminar nasional bertema pengentasan kemiskinan yang digelar sehari sebelumnya di kampus UIN Datokarama.
Dalam kunjungan ke Desa Balane, pihak fakultas juga menghadirkan perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) untuk melihat langsung aktivitas masyarakat bersama mahasiswa.
Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa Kemendes PDT, Yusra, mengatakan pihaknya ingin memastikan pemanfaatan badan usaha milik desa serta koperasi berjalan sesuai regulasi.
“Kami meninjau aktivitas badan usaha milik desa dan koperasi merah putih di Desa Balane. Harapannya, masyarakat bisa semakin meningkat kesejahteraannya dengan adanya pendampingan seperti ini,” jelasnya, diwawancarai media ini di lokasi usai kunjungan, Sabtu (4/10) pagi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Datokarama, Adam, menegaskan program desa binaan ini dirancang sebagai laboratorium lapangan bagi mahasiswa.
Menurutnya, tiga jurusan di fakultas tersebut diantaranya Bimbingan Konseling Islam (BKI), Komisi Penyiaran Islam (KPI) dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), memiliki ruang praktik berbeda, dan khusus jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) diarahkan untuk turun langsung membina warga.
“Desa Balane kita jadikan sebagai desa binaan. Dari sini ke depan, kita ingin menarik anak-anak miskin untuk sekolah. Karena bagi orang miskin tidak ada jalan lain selain sekolah. Desa ini kita ingin jadikan role model,” ujar Adam.
Yusra menambahkan, Kemendes PDT mendukung langkah perguruan tinggi dalam mengembangkan desa.
Ia berharap pendampingan seperti ini bisa mempercepat peningkatan skala ekonomi masyarakat.
Program desa binaan ini juga dipandang sebagai langkah strategis.
Adam menilai, jika berjalan baik, Desa Balane dapat menjadi model pengembangan masyarakat yang bisa diterapkan di wilayah lain. (Rul/Nl)





.jpg)




.jpg)