Spesies Jamur Baru Ditemukan di Rinjani, Diberi Nama Morchella Rinjaniensis

By Inul Irfani 30 Jul 2025, 10:40:56 WIB Ekologi
Spesies Jamur Baru Ditemukan di Rinjani, Diberi Nama Morchella Rinjaniensis

Keterangan Gambar : Variasi Morchella rinjaniensis yang dikumpulkan dari Gunung Rinjani. (Foto: BRIN)


Likeindonesia.com, NTB - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama tim lintas pusat riset berhasil menemukan spesies baru jamur dari genus Morchella di kawasan Cagar Biosfer Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).


Penelitian yang dilakukan melalui Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN ini menjadi catatan penting dalam studi jamur tropis di Asia Tenggara. Peneliti PRBE, Atik Retnowati, menyampaikan bahwa spesies baru tersebut dapat dikategorikan secara ilmiah karena memiliki ciri morfologi dan hasil analisis genetik yang berbeda dibandingkan jenis Morchella lainnya.

Baca Lainnya :


“Spesies ini memiliki kombinasi karakter unik yang tidak ditemukan pada jenis Morchella lain, baik secara morfologi maupun molekuler,” ujar Atik dalam keterangan resmi BRIN, dikutip Rabu (30/7/2025).


Ciri Khas Morchella rinjaniensis


Spesies ini diberi nama Morchella rinjaniensis, mengacu pada lokasi penemuannya. Ciri utamanya adalah tubuh buah besar yang dapat mencapai 19 cm dengan pola lubang (pits) dan tonjolan (ridges) yang tidak beraturan, serta spora berpermukaan seperti labirin.


Dari hasil analisis pohon filogenetik, Morchella rinjaniensis dikelompokkan dalam satu klade dengan Morchella galilaea. Namun, Atik menegaskan bahwa keduanya tetap menunjukkan perbedaan signifikan, baik secara morfologi maupun secara genetik.


Jamur ini ditemukan tumbuh liar di lereng Gunung Rinjani, pada ketinggian 900–1.200 meter, khususnya di jalur seperti Torean, Senaru, Sembalun, Tetebatu, dan Aik Berik. Musim kemunculannya umumnya saat peralihan dari musim hujan ke kemarau, sekitar April hingga Mei.


Penelitian juga mencatat bahwa jamur ini tumbuh di bawah naungan vegetasi hutan alami, sering ditemukan di sekitar aliran air kecil atau area semi terbuka. Di habitat tersebut, Morchella rinjaniensis hidup berdampingan dengan berbagai tumbuhan dari famili seperti Urticaceae, Elaeocarpaceae, dan Elaeocarpaceae.


Spesies ini dinilai memiliki potensi tinggi sebagai sumber pangan alternatif karena termasuk dalam kelompok jamur yang dapat dikonsumsi.


Menurut Atik, penting untuk mengelola spesies ini secara konservatif agar populasinya tetap lestari.


“Strategi pelestarian jamur ini sejalan dengan program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO yang mendorong pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan melalui pemanfaatan zona transisi biosfer,” jelasnya.


Potensi Budi Daya dan Pengembangan Riset


Penemuan ini juga menjadi bagian dari upaya penelitian budi daya jamur Morchella. Atik berharap hasil riset ini dapat membuka peluang pengembangan budidaya jamur yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.


Selain itu, penelitian ini juga diharapkan menjadi dasar penyusunan rencana budi daya jamur secara jangka pendek dan panjang, memperkaya data keanekaragaman hayati Indonesia, serta membuka ruang bagi riset-riset baru di bidang ekologi jamur tropis dan bioprospeksi.


Hasil lengkap penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Mycobiology, Volume 53(4), halaman 367–378 tahun 2025, dengan judul "Morchella rinjaniensis: A Novel Species of Tropical Morchella (Ascomycota, Pezizales, and Morchellaceae) Discovered in UNESCO Rinjani-Lombok Biosphere Reserve, Indonesia" oleh Retnowati dkk. (2025).


(Nul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.