- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Mengapa Makanan Berkah Maulid Jadi Rebutan?

Keterangan Gambar : Potret masyarakat berebut mengambil makanan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (Foto: TikTok @hafidz_ahkam/Tangkapan layar)
Likeindonesia.com, - Tradisi "rebutan berkat" adalah salah satu tradisi unik yang sering ditemukan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah di Indonesia.
Tradisi ini biasanya menjadi puncak dari serangkaian acara Maulid, di mana masyarakat berkumpul untuk bersalawat, mendengarkan ceramah, dan berdoa bersama, lalu diakhiri dengan berebut "berkat" atau bungkusan kenduri yang berisi makanan dan terkadang barang-barang lainnya.
Baca Lainnya :
- 5 Poin Putusan DPR Pasca Demo: Transparansi, Efisiensi, dan Penertiban Internal
- Mantan Mendikbudristek NAM Tersangka Korupsi Rp1,98 Triliun
- UU Pekerja Gig Disahkan, Ojol hingga Konten Kreator di Malaysia Kini Dilindungi Negara
- Prabowo Naikkan Pangkat Polisi yang Jadi Korban Ricuh Demo
- Sampaikan Doa dan Belasungkawa, Menag Harap Kasus Wafatnya Affan Ditangani Sesuai Hukum
Makna dan Filosofi Tradisi Rebutan Berkat
Di balik keramaian dan keseruan berebut, tradisi ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat, antara lain sebagai berikut:
- Mengharap Keberkahan: Kata "berkat" berasal dari bahasa Arab "barakah" yang berarti bertambahnya kebaikan. Masyarakat percaya bahwa makanan atau barang yang telah didoakan dalam acara Maulid Nabi mengandung keberkahan, sehingga mereka berebut untuk mendapatkan "berkah" tersebut.
- Ungkapan Rasa Syukur: Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, terutama dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta.
- Mempererat Silaturahmi: Acara Maulid yang diakhiri dengan rebutan berkat menjadi ajang berkumpulnya masyarakat, mempererat tali silaturahmi, dan menumbuhkan rasa kebersamaan.
- Simbol Berbagi dan Sedekah: Tradisi ini merupakan media untuk bersedekah dan berbagi rezeki. Bagi mereka yang membawa "berkat" untuk didoakan, ini adalah bentuk sedekah. Sedangkan bagi yang mendapatkannya, tradisi ini mengajarkan rasa saling berbagi dan kepedulian.
Meskipun terlihat seperti "rebutan" yang acak, tradisi ini sebenarnya sarat akan nilai-nilai spiritual dan sosial yang luhur, menjadikan perayaan Maulid Nabi bukan hanya sebagai acara keagamaan, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang memperkuat ikatan masyarakat. (Bim)





.jpg)




.jpg)