- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Wilayah Barat Daya Donggala

Keterangan Gambar : Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Donggala, pada Selasa (4/11/2025) pukul 17.23 WITA. (Foto: Dok. BMKG)
Likeindonesia.com, DONGGALA – Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah barat daya Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Selasa (4/11/2025) pukul 17.23 WITA.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 0,53 Lintang Selatan dan 119,68 Bujur Timur, atau sekitar 20 kilometer barat daya Donggala.
Baca Lainnya :
- Palu Kurangi 7 Ribu Ton Sampah per Tahun, Tertinggi di Sulteng
- Nelayan Hilang Di Perairan Umpanga, Tim Sar Gabungan Lakukan Pencarian
- BMKG: Megathrust Tolitoli–Buol Potensi Ilmiah, Bukan Ancaman Langsung
- BYD Haka Auto Resmi Hadir di Palu, Tawarkan Pilihan Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan
- 1.103 Tenaga Honorer Sulteng Resmi Terima SK PPPK Tahap II dari Gubernur
Gempa terjadi pada kedalaman 17 kilometer.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.
BMKG menyampaikan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang diterima.
"Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," demikian tulis BMKG, dilansir dari platform X. (Nul/Nl)





.jpg)




.jpg)