- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Banyak Perusahaan Enggan Rekrut Gen Z, Kemnaker: Penyebabnya Karena Soft Skill Kurang

Keterangan Gambar : Ilustrasi skill dalam dunia kerja. (Foto: iStockphoto)
Likeindonesia.com, Jakarta – Banyak perusahaan ternyata masih menahan diri untuk merekrut generasi Z sebagai karyawan baru. Bukan karena kemampuan teknis atau latar belakang pendidikan yang tak sesuai, melainkan karena faktor soft skill yang dianggap kurang memadai.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Surya Lukita, dalam media briefing di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Baca Lainnya :
- Tanya Soal MBG, ID Pers Istana Reporter CNN Dicabut BPMI
- Pemerintah Targetkan Pendapatan Rata-Rata Warga RI Jadi Rp 7,6 Juta Per Bulan di 2026
- Ahmad Ali Disebut Bakal Jadi Ketua Harian PSI, Hadiri Pelantikan di Jakarta
- Resmi Ditetapkan, Muhammadiyah Mulai Puasa Ramadan 2026 Tanggal 18 Februari
- Sulteng Jadi Sentra Produksi Cengkeh Kering Terbesar di Indonesia
“Sekarang ini isunya bukan kemampuan teknis. Jadi perusahaan itu lebih melihat di soft skill-nya anak-anak pencari kerja ini yang kurang,” jelas Surya, dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan, persoalan ini sering menjadi sorotan media karena cukup banyak perusahaan yang enggan memberikan kesempatan pada Gen Z.
Padahal, berdasarkan data Kemenaker, masih banyak lowongan yang hanya mensyaratkan pendidikan SMA/SMK atau sederajat.
“Masih banyak pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi hanya sebatas SMA dan SMK. Itu masih didominasi. Cuma isunya soft skill-nya yang agak kurang. Jadi banyak yang gugur setelah interview,” ujarnya.
Sebagai catatan, soft skill mencakup kemampuan komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, hingga adaptasi dalam berbagai situasi.
Berbeda dengan hard skill yang bisa diukur secara teknis, soft skill lebih berkaitan dengan karakter, sikap, dan kepribadian ses
eorang. (Nul/Nl)





.jpg)




.jpg)