- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Warga Tolitoli Ramai-ramai Jadi Penambang di Pantai Tinabogan, Benarkah Ada Emas?

Keterangan Gambar : Sejumlah warga mendulang pasir di Pantai Tinabogan, Dusun Baruga, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. (Foto: Facebook Khuz Paendongi/Tangkapan layar)
Likeindonesia.com, Tolitoli - Aktivitas mendulang pasir di Pantai Tinabogan, Dusun Baruga, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, mendadak menjadi sorotan publik.
Sejumlah warga terlihat menyaring pasir menggunakan alat rumah tangga seperti wajan dan piring, setelah muncul dugaan adanya serpihan emas di pesisir pantai tersebut.
Baca Lainnya :
- Setelah Gempa 3,5 SR, Palu Kembali Digoyang Gempa 3,2 SR
- Warung Makan Mas Joko di Pasigala Kompak Naikkan Harga Mulai 7 Juli
- Pongko Dero Merapat! Dero Massal HUT Bhayangkara ke-79 Goyang Heboh, Hadiah Menanti!
- Pemprov Sulteng Hapus Seluruh Pungutan di Sekolah Negeri Mulai April 2025
- Setelah Dua Hari Menghilang, Lansia di Poso Berhasil Ditemukan Dalam Keadaan Selamat
Fenomena ini viral setelah akun Facebook Khuz Paendongi membagikan video tertanggal Ahad (6/7/2025). Dalam video memperlihatkan puluhan warga, dari anak-anak hingga lansia, terlibat dalam kegiatan tersebut. Aksi mendulang dilakukan secara spontan oleh warga yang penasaran dengan kemungkinan keberadaan logam mulia di wilayah pantai.
Menanggapi hal tersebut, pakar geologi dari Universitas Tadulako, Dr. Irwan T., M.Si, meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan.
“Kemungkinan adanya mineral berat di pesisir bisa saja, tapi belum tentu emas. Bisa jadi itu pirit atau fool’s gold yang sering disangka emas,” ujarnya seperti dikutip dari Buol Post, Senin (7/7/2025).
Dilansir dari usgs.gov, fool’s gold bisa berupa salah satu dari tiga jenis mineral, yaitu pirit, kalkopirit, dan mika yang telah lapuk. Ketiganya memiliki kilau menyerupai emas, tetapi dapat dibedakan dengan beberapa cara. Saat ditusuk menggunakan ujung logam, mineral-mineral ini akan hancur, mengelupas, atau menjadi bubuk, berbeda dengan emas asli yang hanya akan tergores atau berlekuk seperti timah lunak.
Selain itu, emas asli akan meninggalkan goresan berwarna kuning keemasan saat digesekkan ke permukaan porselen yang tidak diglasir. Sebaliknya, pirit dan kalkopirit meninggalkan goresan hijau tua hingga hitam, sementara mika akan meninggalkan goresan putih.
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah atau uji laboratorium yang memastikan jenis dan kadar material yang ditemukan warga. Meski demikian, aktivitas warga mendulang pasir terus berlangsung dan menjadikan Pantai Tinabogan sebagai lokasi tambang rakyat dadakan.
Sejumlah pihak mengimbau agar aktivitas tersebut tidak dilakukan secara berlebihan dan tetap memperhatikan dampak lingkungan. Masyarakat juga berharap jika benar terdapat kandungan emas, pemerintah dapat melakukan pengelolaan secara resmi untuk menghindari kerusakan lingkungan dan konflik sosial.
Pantai Tinabogan, yang sebelumnya dikenal sebagai destinasi wisata bahari, kini menjadi sorotan karena dugaan kandungan logam mulia yang masih menyisakan tanda tanya. (Bim)
