- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Warga Tolitoli Ramai-ramai Jadi Penambang di Pantai Tinabogan, Benarkah Ada Emas?

Keterangan Gambar : Sejumlah warga mendulang pasir di Pantai Tinabogan, Dusun Baruga, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. (Foto: Facebook Khuz Paendongi/Tangkapan layar)
Likeindonesia.com, Tolitoli - Aktivitas mendulang pasir di Pantai Tinabogan, Dusun Baruga, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, mendadak menjadi sorotan publik.
Sejumlah warga terlihat menyaring pasir menggunakan alat rumah tangga seperti wajan dan piring, setelah muncul dugaan adanya serpihan emas di pesisir pantai tersebut.
Baca Lainnya :
- Setelah Gempa 3,5 SR, Palu Kembali Digoyang Gempa 3,2 SR
- Warung Makan Mas Joko di Pasigala Kompak Naikkan Harga Mulai 7 Juli
- Pongko Dero Merapat! Dero Massal HUT Bhayangkara ke-79 Goyang Heboh, Hadiah Menanti!
- Pemprov Sulteng Hapus Seluruh Pungutan di Sekolah Negeri Mulai April 2025
- Setelah Dua Hari Menghilang, Lansia di Poso Berhasil Ditemukan Dalam Keadaan Selamat
Fenomena ini viral setelah akun Facebook Khuz Paendongi membagikan video tertanggal Ahad (6/7/2025). Dalam video memperlihatkan puluhan warga, dari anak-anak hingga lansia, terlibat dalam kegiatan tersebut. Aksi mendulang dilakukan secara spontan oleh warga yang penasaran dengan kemungkinan keberadaan logam mulia di wilayah pantai.
Menanggapi hal tersebut, pakar geologi dari Universitas Tadulako, Dr. Irwan T., M.Si, meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan.
“Kemungkinan adanya mineral berat di pesisir bisa saja, tapi belum tentu emas. Bisa jadi itu pirit atau fool’s gold yang sering disangka emas,” ujarnya seperti dikutip dari Buol Post, Senin (7/7/2025).
Dilansir dari usgs.gov, fool’s gold bisa berupa salah satu dari tiga jenis mineral, yaitu pirit, kalkopirit, dan mika yang telah lapuk. Ketiganya memiliki kilau menyerupai emas, tetapi dapat dibedakan dengan beberapa cara. Saat ditusuk menggunakan ujung logam, mineral-mineral ini akan hancur, mengelupas, atau menjadi bubuk, berbeda dengan emas asli yang hanya akan tergores atau berlekuk seperti timah lunak.
Selain itu, emas asli akan meninggalkan goresan berwarna kuning keemasan saat digesekkan ke permukaan porselen yang tidak diglasir. Sebaliknya, pirit dan kalkopirit meninggalkan goresan hijau tua hingga hitam, sementara mika akan meninggalkan goresan putih.
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah atau uji laboratorium yang memastikan jenis dan kadar material yang ditemukan warga. Meski demikian, aktivitas warga mendulang pasir terus berlangsung dan menjadikan Pantai Tinabogan sebagai lokasi tambang rakyat dadakan.
Sejumlah pihak mengimbau agar aktivitas tersebut tidak dilakukan secara berlebihan dan tetap memperhatikan dampak lingkungan. Masyarakat juga berharap jika benar terdapat kandungan emas, pemerintah dapat melakukan pengelolaan secara resmi untuk menghindari kerusakan lingkungan dan konflik sosial.
Pantai Tinabogan, yang sebelumnya dikenal sebagai destinasi wisata bahari, kini menjadi sorotan karena dugaan kandungan logam mulia yang masih menyisakan tanda tanya. (Bim)
