Usai Tragedi Juliana, Menhut Evaluasi Keamanan Gunung Rinjani: RFID dan Aturan Baru Disiapkan

By Inul Irfani 04 Jul 2025, 14:53:21 WIB Pariwisata
Usai Tragedi Juliana, Menhut Evaluasi Keamanan Gunung Rinjani: RFID dan Aturan Baru Disiapkan

Keterangan Gambar : Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Tim Rinjani Rescue Abdul Haris Agam (Rinjani Squad). (Foto: IST)


Likeindonesia.com, Jakarta - Tragedi yang menimpa Juliana Marins, pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani, menjadi sorotan nasional dan pemicu evaluasi menyeluruh sistem keamanan pendakian di Indonesia. Peristiwa ini menyadarkan banyak pihak bahwa kawasan gunung, khususnya di dalam wilayah taman nasional, membutuhkan sistem keamanan yang lebih modern dan responsif.


Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, menegaskan pentingnya peningkatan sistem keamanan dalam aktivitas pendakian gunung, khususnya di kawasan Taman Nasional. Salah satu langkah yang tengah didorong adalah penerapan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) di Gunung Rinjani.

Baca Lainnya :


“Saya ingin ada perbaikan di Taman Nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan Taman Nasional untuk pendakian,” ujarnya, dikutip dari laman kehutanan.go.id, Jumat (4/7/25).


Dalam upaya ini, Menhut menggandeng sejumlah pihak, termasuk Tim Rinjani Rescue seperti Abdul Haris Agam dan Herna Hadi Prasetyo, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE Nandang Prihadi, serta Kepala Balai TN Gunung Rinjani Yarman.


“Penting untuk mendefinisikan safety first sebelum pendakian. Dalam mendefinisikan parameter keselamatan ini, perlu melibatkan guide, porter dan petugas yang bertugas di lapangan,” jelasnya.


Penerapan gelang RFID menjadi salah satu solusi utama dalam peningkatan keselamatan. Gelang ini akan dikenakan oleh setiap pendaki dan berfungsi sebagai alat pelacak berbasis sinyal radio. Melalui teknologi ini, posisi pendaki dapat dipantau secara real-time oleh petugas di pos pengawasan.


Selain itu, RFID juga mempermudah proses evakuasi jika terjadi kecelakaan, tersesat, atau kondisi darurat lainnya, karena petugas dapat dengan cepat mengetahui lokasi terakhir pendaki berada.


Teknologi ini telah diterapkan di Gunung Merbabu dan dinilai efektif. Raja Juli meminta agar implementasi serupa segera diberlakukan di Rinjani.


Selain itu, ia juga mengusulkan sistem pendakian yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan masing-masing gunung. Tujuannya, agar setiap pendaki mendapatkan perlindungan optimal sesuai medan yang dihadapi. (Bim)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment