- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Remaja Kota Palu Didorong Peduli HIV/AIDS, Kasus Capai 1.815

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat Jasin, menjadi narasumber dalam dialog Aksi Remaja Peduli HIV/AIDS di Auditorium Kantor Wali Kota Palu, Sabtu (28/6/2025). (Foto: ist)
Likeindonesia.com, Palu, — Pemerintah Kota Palu mengungkapkan jumlah kasus HIV di wilayahnya telah mencapai 1.815 kasus secara kumulatif.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dr. Rochmat Jasin, saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif bertema Aksi Remaja Peduli HIV/AIDS di Auditorium Kantor Wali Kota Palu, Sabtu (28/6/2025).
Baca Lainnya :
- Rencana Revitalisasi Hutan Kota Palu Demi Persiapan FORNAS 2027
- Ribuan Rider Meriahkan Bhayangkara Otomotif 2025 di Palu
- Dealer Yadea Resmi Buka di Palu, Tawarkan Motor dan Sepeda Listrik Canggih
- Grand Sya Hotel Bangkit, Jadi Simbol Harapan Baru Pascabencana di Palu
- Dinkes Sulteng Lakukan Rapid Tes pada Kedatangan Jemaah Haji Sulteng
“Karena sekali orang terkena HIV, maka seumur hidup akan terus hidup dengan virus tersebut. Kecuali ia meninggal, baru datanya diperbarui,” ujar dr. Rochmat dalam sesi pemaparannya.
Kegiatan tersebut digelar oleh Forum Generasi Berencana (GenRe) Kota Palu bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palu.
Menurut Kadis Kesehatan, pemerintah telah mengadopsi strategi STOP untuk menekan laju penyebaran HIV/AIDS, yang terdiri dari Suluh, Temukan, Obati, dan Pertahankan.
“Semakin banyak dilakukan tes, maka akan semakin banyak kasus baru ditemukan. Ini penting untuk penanganan dini,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengobatan bagi penderita HIV disediakan secara gratis oleh pemerintah agar tidak berkembang menjadi AIDS.
Sementara itu, Bunda GenRe Kota Palu, Hj. Diah Puspita, menekankan pentingnya pembinaan karakter sebagai bagian dari pencegahan.
“Iman dan taqwa adalah pondasi utama. Namun demikian, pendidikan seksual yang dulu dianggap tabu saat saya remaja, kini perlu kita ajarkan kepada anak-anak dengan cara yang tepat, karena ini bagian dari upaya pencegahan,” kata Diah.
Dialog tersebut menjadi wadah edukatif bagi remaja dalam memahami isu HIV/AIDS sekaligus mendorong keterlibatan mereka dalam upaya pencegahan di lingkungan masing-masing. (Rul)
