Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu

By Inul Irfani 19 Jul 2025, 10:09:28 WIB Daerah
Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu

Keterangan Gambar : Warga binaan dari berbagai UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah mengikuti perkemahan sehari di Lapas Kelas IIA Palu, Jumat (18/7/2025). (Foto: IST)


Likeindonesia.com, Palu — Sebanyak 135 warga binaan dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah mengikuti perkemahan sehari di Lapas Kelas IIA Palu, Jumat (18/7/2025).


Kegiatan bertajuk Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter berbasis kepramukaan yang tengah diperkuat oleh Ditjenpas Sulteng dan Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Tengah.

Baca Lainnya :


Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menegaskan bahwa kegiatan kepramukaan bukan hanya simbol kegiatan luar ruang, melainkan bagian penting dari proses reintegrasi sosial warga binaan.


“Ini adalah wujud nyata tujuan pemasyarakatan: mengembalikan warga binaan sebagai manusia seutuhnya, berguna bagi masyarakat, dan tidak mengulangi pelanggaran hukum,” ujar Bagus.


Selain perkemahan, kegiatan di hari yang sama juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjenpas Sulteng dan Kwarda Pramuka Sulteng untuk memperkuat pembinaan kepramukaan secara berkelanjutan di lembaga pemasyarakatan.


“Kepramukaan membawa semangat kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini penting ditanamkan sebagai bagian dari proses pembinaan yang utuh,” lanjutnya.


Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara beberapa UPT pemasyarakatan dengan kwartir cabang di wilayah masing-masing. 


Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kwarda, serta perwakilan kwartir cabang dari Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi.


Mewakili Kwarda, M. Sadly Lesnusa menyatakan komitmennya dalam mendukung pembinaan karakter di lapas secara terstruktur dan berkelanjutan.


“Di manapun ruangnya, termasuk di dalam lapas, semangat Pramuka sebagai alat pendidikan karakter harus tetap hidup,” ungkapnya.


Dengan kolaborasi ini, pembinaan warga binaan diharapkan tak hanya menyentuh aspek keterampilan, tapi juga membentuk fondasi nilai dan tanggung jawab sosial sebelum mereka kembali ke masyarakat. (Rul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment