- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu

Keterangan Gambar : Warga binaan dari berbagai UPT Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah mengikuti perkemahan sehari di Lapas Kelas IIA Palu, Jumat (18/7/2025). (Foto: IST)
Likeindonesia.com, Palu — Sebanyak 135 warga binaan dari berbagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Sulawesi Tengah mengikuti perkemahan sehari di Lapas Kelas IIA Palu, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan bertajuk Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan ini menjadi bagian dari program pembinaan karakter berbasis kepramukaan yang tengah diperkuat oleh Ditjenpas Sulteng dan Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Tengah.
Baca Lainnya :
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, menegaskan bahwa kegiatan kepramukaan bukan hanya simbol kegiatan luar ruang, melainkan bagian penting dari proses reintegrasi sosial warga binaan.
“Ini adalah wujud nyata tujuan pemasyarakatan: mengembalikan warga binaan sebagai manusia seutuhnya, berguna bagi masyarakat, dan tidak mengulangi pelanggaran hukum,” ujar Bagus.
Selain perkemahan, kegiatan di hari yang sama juga ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjenpas Sulteng dan Kwarda Pramuka Sulteng untuk memperkuat pembinaan kepramukaan secara berkelanjutan di lembaga pemasyarakatan.
“Kepramukaan membawa semangat kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini penting ditanamkan sebagai bagian dari proses pembinaan yang utuh,” lanjutnya.
Penandatanganan kerja sama juga dilakukan antara beberapa UPT pemasyarakatan dengan kwartir cabang di wilayah masing-masing.
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kwarda, serta perwakilan kwartir cabang dari Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi.
Mewakili Kwarda, M. Sadly Lesnusa menyatakan komitmennya dalam mendukung pembinaan karakter di lapas secara terstruktur dan berkelanjutan.
“Di manapun ruangnya, termasuk di dalam lapas, semangat Pramuka sebagai alat pendidikan karakter harus tetap hidup,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi ini, pembinaan warga binaan diharapkan tak hanya menyentuh aspek keterampilan, tapi juga membentuk fondasi nilai dan tanggung jawab sosial sebelum mereka kembali ke masyarakat. (Rul)
