- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Ketua HMI Kehutanan Untad Ajak Anak Muda Ambil Bagian Atasi Tambang Ilegal
.jpg)
Keterangan Gambar : Ketua Umum HMI Komisariat Kehutanan Universitas Tadulako, Moh Fikri A Kama. (Foto: IST)
Likeindonesia.com, Palu – Maraknya aktivitas tambang ilegal di berbagai wilayah Sulawesi Tengah menuai sorotan dari kalangan pemuda, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat. Salah satunya datang dari Moh Fikri A Kama, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Kehutanan Universitas Tadulako, yang menekankan pentingnya peran aktif generasi muda dalam mendorong pemberantasan tambang ilegal.
Diketahui, laporan hasil investigasi Tim Inspektur Tambang (TIT) mencatat adanya 13 titik pertambangan tanpa izin (PETI) yang tersebar di wilayah Sulawesi Tengah. Fikri mengatakan anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton atas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tambang ilegal.
Baca Lainnya :
- 7 Pelanggaran Ini Jadi Fokus Operasi Patuh Tinombala 2025, Warga Diminta Tertib di Jalan
- Rencana Pengelolaan Sungai Karaopa Morowali, Syarifudin Hafid Ingatkan Hak Petani
- Gegas Bangun SDM, Kampus Untad Bakal Hadir di Bangkep
- Dirlantas Polda Sulteng: Operasi Patuh Tak Fokus pada Penindakan Kendaraan ODOL
- Operasi Patuh di Sulteng Fokus pada Pelanggaran Kasat Mata, Bukan Pemeriksaan Surat Kendaraan
“Anak muda tidak boleh hanya menjadi penonton atas kerusakan lingkungan yang terus terjadi akibat tambang tanpa izin. Kehadiran pemuda khususnya mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam mengawal isu-isu lingkungan dan keadilan ekologis,” ujar Fikri kepada Likeindonesia.com, Rabu (16/7/2025).
Ia menjelaskan, peran anak muda dapat diwujudkan dengan advokasi, aksi di lapangan, hingga kampanye digital melalui media sosial untuk membangun kesadaran publik mengenai pentingnya kelestarian lingkungan.
“Tambang ilegal bukan hanya soal pelanggaran hukum tapi juga pengkhianatan terhadap masa depan generasi muda. Kalau anak muda diam, maka kita sedang membiarkan warisan kehancuran untuk generasi selanjutnya,” kata Fikri.
Ia berharap gerakan anak muda dapat menjadi tekanan publik bagi pemerintah untuk serius menindak tambang ilegal, agar kerusakan lingkungan dapat diminimalisasi, serta menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (Nul)
