- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Cidomo, Transportasi Ikonis yang Jadi Daya Tarik Wisatawan Lombok

Keterangan Gambar : Cidomo, alat transportasi tradisional di Lombok. (Foto: Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, NTB - Lombok tak hanya dikenal dengan pantai-pantai cantik dan Gili yang memesona, tetapi juga memiliki alat transportasi tradisional yang masih bertahan hingga kini, yaitu cidomo. Meski era modern menghadirkan berbagai pilihan kendaraan, cidomo tetap menarik penumpang sekaligus perhatian wisatawan yang ingin merasakan sensasi menjelajahi Lombok dengan cara berbeda.
Cidomo sendiri merupakan singkatan dari cikar dokar motor, yang awalnya digunakan penduduk Lombok sebagai transportasi sehari-hari untuk mengangkut barang maupun penumpang. Seiring berkembangnya pariwisata di Lombok, cidomo bertransformasi menjadi daya tarik wisata yang unik, terutama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi Pantai Senggigi, Pura Batu Bolong, hingga kawasan Gili dengan suasana tradisional.
Baca Lainnya :
- Terpesona dengan Danau Paisupok, AHY: Sekali-Kali Wisata, Jangan Kerja Terus
- Diskon Tiket Kapal Laris di Palu, 5.000 Tiket Terjual dalam Waktu Singkat
- Perjudian Bingo-Bingo di Nambo Banggai Terendus, Polisi Amankan 20 Orang
- Eksplorasi Wisata Laut Donggala, Bendera Bhayangkara Dibentangkan di Dasar Laut
- Traveler Wajib Tahu! Per 17 Juli, Bagasi Gratis Lion Air dan Super Air Jet Jadi 10 Kg
Sejarah cidomo dapat ditelusuri hingga akhir abad ke-19 saat Belanda menjajah Indonesia. Ketika itu, dokar menjadi transportasi umum di Lombok. Memasuki awal abad ke-20, pemilik dokar mulai mengganti kuda dengan motor untuk mempercepat perjalanan. Dari situlah lahir cidomo, gabungan dari cikar, dokar, dan motor, dengan bentuk mirip delman tetapi menggunakan ban mobil bekas sebagai roda pengganti roda kayu.
Menariknya, delman sebagai pendahulu cidomo merupakan kendaraan peninggalan masa Hindia Belanda yang ditemukan oleh Charles Theodore Deeleman, seorang fotografer dan insinyur pada masa kolonial. Di Lombok, delman berevolusi menjadi cidomo dan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat sekaligus menjaga warisan budaya daerah.
Bagi wisatawan yang ingin mencoba cidomo saat berkunjung ke Gili Trawangan, tarifnya bervariasi tergantung jarak:
- Rp 50.000 – Rp 100.000 dari pelabuhan ke hotel.
- Rp 200.000 untuk berkeliling pulau secara penuh.
Berkeliling Gili dengan cidomo menghadirkan pengalaman yang unik dan lebih dekat dengan kehidupan lokal Lombok. Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Lombok tanpa merasakan sensasi naik cidomo, kendaraan tradisional yang menjadi saksi sejarah transportasi dan pariwisata di pulau ini. (Nul)
