Aliansi Mahasiswa Bungku Tengah Masuk Gedung DPRD Sulteng, Tuntut Penghentian Tambang PT BAP dan DSN

By Inul Irfani 13 Okt 2025, 15:57:47 WIB Komunitas
Aliansi Mahasiswa Bungku Tengah Masuk Gedung DPRD Sulteng, Tuntut Penghentian Tambang PT BAP dan DSN

Keterangan Gambar : Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bungku Tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (13/10/2025). (Foto: Bimaz/Likeindonesia.com)


Likeindonesia.com Palu — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bungku Tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (13/10/2025).


Aksi tersebut dipicu  aktivitas tambang nikel milik PT Dua Saudara Nikelindo (DSN) dan PT Batu Alam Prima (BAP) di Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali.

Baca Lainnya :


Massa aksi menyampaikan aspirasi hingga kritikan melalui orasi dan poster-poster bertuliskan penolakan tambang, seperti “Selamatkan Bungku Tengah!” dan “PT BAP = Ironi Kesejahteraan Rakyat Puungkoilu.”


Mereka menilai aktivitas pertambangan di wilayah tersebut menimbulkan kerusakan lingkungan dan tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat.


Korlap Aliansi Mahasiswa Bungku Tengah, Moh. Ikhtiar, mengatakan kehadiran perusahaan tambang justru merugikan masyarakat.


“Wilayah konsesi perusahaan itu telah menimbulkan banyak dampak kerusakan. Di balik pertumbuhan ekonomi yang pesat, ada masyarakat yang dikorbankan,” ujar Ikhtiar.


Ia menegaskan bahwa Bungku Tengah merupakan wilayah administrasi perkotaan yang seharusnya bebas dari aktivitas tambang.


“Kami tegas menolak kehadiran PT Dua Saudara Nikelindo dan PT Batu Alam Prima di Bungku Tengah. Pertambangan yang katanya membawa kemakmuran justru mengancam kehidupan rakyat,” tegasnya.


Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Arnila M. Ali, bersama anggota Sadat, menemui massa dan mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog di ruang rapat Gedung B DPRD Sulteng. 


“Kami sudah mendapatkan aduan dari warga dan akan segera memanggil pihak perusahaan untuk dimintai klarifikasi. Jika terbukti ada pelanggaran, DPRD akan merekomendasikan langkah tegas, termasuk penutupan aktivitas tambang,” ujar Arnila.


Arnila juga menyampaikan apresiasinya atas kepedulian mahasiswa terhadap daerah mereka.


“Kami bangga dengan semangat adik-adik yang peduli terhadap kondisi lingkungan. DPRD akan memastikan setiap aspirasi masyarakat mendapat tindak lanjut,” tandasnya.


Pertemuan ditutup dengan kesepakatan bahwa Komisi III DPRD Sulteng akan memanggil pihak PT DSN dan PT BAP serta menindaklanjuti hasil dialog dengan mahasiswa sebagai bahan pengawasan resmi. (Bim/Nl)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.