- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Indonesia Bakal Punya Kampung Haji Pertama di Mekkah, Arab Saudi Izinkan Tanah untuk Negara Asing
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup

Keterangan Gambar : Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah menggelar skrining Tuberkulosis (TBC) bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu, Senin (20/10) pagi. (Foto: Ditjenpas Sulteng)
Likeindonesia.com, Palu – Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular terus diperkuat di lingkungan pemasyarakatan.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah menggelar skrining Tuberkulosis (TBC) bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu, Senin (20/10) pagi.
Baca Lainnya :
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
- Geger! Warga Palupi Temukan Pria Tewas dengan Luka di Pelipis
- DPRD Palu Soroti Efisiensi Anggaran, Minta Layanan Disabilitas Tak Terdampak
Kegiatan bertajuk Active Case Finding (ACF) TBC itu menjadi bagian dari program nasional eliminasi TBC yang menyasar seluruh satuan kerja pemasyarakatan di Indonesia.
Kepala Bidang Pelayanan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, mengatakan pemeriksaan kesehatan warga binaan merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin hak dasar masyarakat, termasuk di lingkungan lapas.
“Program eliminasi TBC di lapas bukan hanya kegiatan medis, tetapi bentuk nyata tanggung jawab negara dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh warga binaan. Kami akan terus mendorong agar kegiatan seperti ini dilakukan secara berkala di seluruh UPT Pemasyarakatan,” ujar Irpan.
Ia menjelaskan, pada hari pertama kegiatan, sebanyak 250 warga binaan mengikuti pemeriksaan dari total target 692 peserta.
Proses skrining dilakukan dalam dua tahap, yakni pemeriksaan gejala awal oleh petugas medis lapas dan rontgen dada menggunakan peralatan mobile milik Tirta Medical Center.
“Seluruh warga binaan wajib dilakukan pemeriksaan, hal ini menjadi langkah konkret kami dalam menjamin hak kesehatan mereka,” kata Irpan.
Menurutnya, kegiatan ini juga penting untuk deteksi dini penyakit menular di lingkungan hunian tertutup serta memastikan pemenuhan hak kesehatan warga binaan.
“Program ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor PAS.6.PK.07.03-442 tentang Pelaksanaan Penemuan Kasus TBC melalui Rontgen Dada di Lapas/Rutan/LPKA di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Pelaksanaan skrining TBC di Lapas Palu melibatkan Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Bulili, Puskesmas Sangurara sebagai rujukan pemeriksaan laboratorium TCM, serta Tirta Medical Center (TMC) yang menyediakan layanan rontgen mobile.
Tim perawatan Lapas Palu juga turut aktif dalam kegiatan ini.
“Ini komitmen kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh warga binaan. Kami juga berterima kasih atas bantuan dan kerja sama kepada semua pihak dalam mendukung serta menyukseskan kegiatan nasional ini,” tambah Irpan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Palu, Makmur, menilai deteksi dini TBC sangat penting mengingat lingkungan lapas memiliki risiko penularan yang tinggi.
“Lingkungan lapas memiliki risiko tinggi penularan TBC. Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting agar penanganan bisa cepat dan tepat. Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tapi juga keamanan lingkungan lapas secara keseluruhan,” jelas Makmur.
Dukungan juga datang dari Onang Silvana, Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Palu, yang menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menekan penyebaran penyakit di lingkungan tertutup.
“Kami siap membantu tindak lanjut hasil skrining, mulai dari pemeriksaan laboratorium hingga pengobatan. Pendekatan terpadu seperti ini efektif untuk memutus rantai penularan,” ungkap Onang.
Kegiatan berlangsung tertib dan mendapat antusiasme tinggi dari warga binaan.
Melalui pelaksanaan skrining TBC ini, Kanwil Ditjenpas Sulteng berharap tercipta lingkungan pemasyarakatan yang sehat, bersih, dan bebas dari penyakit menular. (Rul/Nl)
