SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran

By Inul Irfani 21 Okt 2025, 12:00:24 WIB Pendidikan
SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran

Keterangan Gambar : Ratusan siswa SDN Lasoani, Kota Palu, mengikuti simulasi penanganan bencana alam dan kebakaran yang digelar di lingkungan sekolah, Selasa (21/10) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)


Likekndonesia.com, Palu — Ratusan siswa SDN Lasoani, Kota Palu, mengikuti simulasi penanganan bencana alam dan kebakaran yang digelar di lingkungan sekolah, Selasa (21/10) pagi. 


Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menanamkan kesiapsiagaan bencana sejak dini di wilayah yang rawan gempa bumi dan kebakaran.

Baca Lainnya :


Simulasi dimulai saat proses belajar mengajar berlangsung. 


Tiba-tiba sirene bencana berbunyi, dan para siswa segera berlari menuju titik kumpul yang telah ditentukan. 


Dalam skenario tersebut, sejumlah guru dan siswa dilaporkan terjebak di dalam ruang kelas sehingga memerlukan pertolongan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu.


Di waktu bersamaan, terjadi simulasi kebakaran akibat korsleting listrik, yang langsung ditangani oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Palu.


Kepala SDN Lasoani, Elvira, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk inisiatif sekolah yang berpadu dengan program pemerintah dalam memberikan edukasi kebencanaan kepada anak-anak.


“Kegiatan adalah program pemerintah Kota Palu dan Dinas Pendidikan. Ini juga akan kami padukan dengan kurikulum pendidikan yang ada di Dinas Pendidikan Kota Palu,” ujarnya.


Elvira menuturkan, ide pelaksanaan simulasi muncul karena kondisi cuaca yang kian ekstrem, serta posisi Kota Palu sebagai wilayah yang rawan bencana.


“Saya dan guru-guru SDN Lasoani mempunyai inisiatif untuk melaksanakan edukasi dan dilanjutkan dengan simulasi bekerjasama dengan BPBD Kota Palu dan Damkar Kota Palu,” katanya.


Ia menambahkan, sebanyak 336 siswa mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, penguatan kesiapsiagaan di sekolah menjadi penting agar anak-anak mengetahui langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi.


“Kami melihat Kota Palu ini daerah yang rawan bencana. Kenapa tidak kita memberi penguatan dan meningkatkan kesiapsiagaan anak dan warga sekolah, agar mereka paham apa saja yang harus dilakukan ketika bencana itu terjadi,” jelasnya.


Elvira berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di seluruh satuan pendidikan di Kota Palu. Dengan begitu, pemahaman tentang mitigasi bencana dapat merata di kalangan pelajar.


“Saya berharap semua satuan pendidikan di Kota Palu bisa melaksanakan kegiatan yang sama sehingga pemahaman anak didik tentang mitigasi bencana bisa maksimal dan kita bisa meminimalkan kepanikan warga sekolah terhadap bencana yang terjadi,” pungkasnya.


Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Inspeksi Disdamkarmat Palu, Farhan Hafid, mengatakan kegiatan tersebut juga menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk memahami cara pencegahan dini terhadap kebakaran.


Menurutnya, anak-anak perlu memahami penyebab dan langkah yang harus diambil ketika muncul api di sekitar mereka.


“Kita bicara pencegahan dini, apa yang menyebabkan ada api, kalau ada api langkah apa yang harus kita ambil, jadi anak-anak usia sekarang jadi tahu,” ujarnya.


Farhan menambahkan, petugas damkar juga memberikan simulasi penyelamatan dan evakuasi, agar siswa mengenal tindakan yang tepat ketika terjadi kebakaran di lingkungan mereka.


Sementara dari BPBD Kota Palu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Irfan Suebo, menekankan pentingnya peran guru dalam kesiapsiagaan bencana di sekolah. 


Ia mengatakan, kegiatan simulasi tidak hanya diperuntukkan bagi siswa, tetapi juga bagi para guru.


“Kita mengajarkan bukan cuma murid, tapi guru juga. Gurunya harus memahami ketika terjadi gempa bumi apa yang harus mereka lakukan,” ujarnya.


Irfan juga menegaskan bahwa setiap sekolah perlu memiliki titik kumpul evakuasi sebagai bagian dari manajemen risiko bencana.


“Kalau muridnya, mereka harus lari ke titik kumpul. Makanya sekolah itu harus ada titik kumpul,” tuturnya.


Kegiatan simulasi di SDN Lasoani ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain di Kota Palu dalam menanamkan budaya tanggap bencana sejak dini. (Rul/Nl)



Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.