- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Indonesia Bakal Punya Kampung Haji Pertama di Mekkah, Arab Saudi Izinkan Tanah untuk Negara Asing
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran

Keterangan Gambar : Ratusan siswa SDN Lasoani, Kota Palu, mengikuti simulasi penanganan bencana alam dan kebakaran yang digelar di lingkungan sekolah, Selasa (21/10) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likekndonesia.com, Palu — Ratusan siswa SDN Lasoani, Kota Palu, mengikuti simulasi penanganan bencana alam dan kebakaran yang digelar di lingkungan sekolah, Selasa (21/10) pagi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menanamkan kesiapsiagaan bencana sejak dini di wilayah yang rawan gempa bumi dan kebakaran.
Baca Lainnya :
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
Simulasi dimulai saat proses belajar mengajar berlangsung.
Tiba-tiba sirene bencana berbunyi, dan para siswa segera berlari menuju titik kumpul yang telah ditentukan.
Dalam skenario tersebut, sejumlah guru dan siswa dilaporkan terjebak di dalam ruang kelas sehingga memerlukan pertolongan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu.
Di waktu bersamaan, terjadi simulasi kebakaran akibat korsleting listrik, yang langsung ditangani oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Palu.
Kepala SDN Lasoani, Elvira, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk inisiatif sekolah yang berpadu dengan program pemerintah dalam memberikan edukasi kebencanaan kepada anak-anak.
“Kegiatan adalah program pemerintah Kota Palu dan Dinas Pendidikan. Ini juga akan kami padukan dengan kurikulum pendidikan yang ada di Dinas Pendidikan Kota Palu,” ujarnya.
Elvira menuturkan, ide pelaksanaan simulasi muncul karena kondisi cuaca yang kian ekstrem, serta posisi Kota Palu sebagai wilayah yang rawan bencana.
“Saya dan guru-guru SDN Lasoani mempunyai inisiatif untuk melaksanakan edukasi dan dilanjutkan dengan simulasi bekerjasama dengan BPBD Kota Palu dan Damkar Kota Palu,” katanya.
Ia menambahkan, sebanyak 336 siswa mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, penguatan kesiapsiagaan di sekolah menjadi penting agar anak-anak mengetahui langkah yang harus dilakukan saat bencana terjadi.
“Kami melihat Kota Palu ini daerah yang rawan bencana. Kenapa tidak kita memberi penguatan dan meningkatkan kesiapsiagaan anak dan warga sekolah, agar mereka paham apa saja yang harus dilakukan ketika bencana itu terjadi,” jelasnya.
Elvira berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di seluruh satuan pendidikan di Kota Palu. Dengan begitu, pemahaman tentang mitigasi bencana dapat merata di kalangan pelajar.
“Saya berharap semua satuan pendidikan di Kota Palu bisa melaksanakan kegiatan yang sama sehingga pemahaman anak didik tentang mitigasi bencana bisa maksimal dan kita bisa meminimalkan kepanikan warga sekolah terhadap bencana yang terjadi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Inspeksi Disdamkarmat Palu, Farhan Hafid, mengatakan kegiatan tersebut juga menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk memahami cara pencegahan dini terhadap kebakaran.
Menurutnya, anak-anak perlu memahami penyebab dan langkah yang harus diambil ketika muncul api di sekitar mereka.
“Kita bicara pencegahan dini, apa yang menyebabkan ada api, kalau ada api langkah apa yang harus kita ambil, jadi anak-anak usia sekarang jadi tahu,” ujarnya.
Farhan menambahkan, petugas damkar juga memberikan simulasi penyelamatan dan evakuasi, agar siswa mengenal tindakan yang tepat ketika terjadi kebakaran di lingkungan mereka.
