- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Indonesia Bakal Punya Kampung Haji Pertama di Mekkah, Arab Saudi Izinkan Tanah untuk Negara Asing
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali

Keterangan Gambar : Bus Trans Palu. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Pemerintah Kota Palu menghentikan sementara operasional Bus Transpalu terhitung mulai Senin (20/10/2025).
Kebijakan ini diambil untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalur pelayanan serta pembangunan halte dan bus stop baru.
Baca Lainnya :
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
- Geger! Warga Palupi Temukan Pria Tewas dengan Luka di Pelipis
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu, Trisno Yunianto, mengatakan penghentian sementara ini bukan karena rendahnya minat masyarakat, tetapi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan transportasi publik tersebut.
“Pelayanan ini dihentikan sementara agar lebih efektif dan efisien. Saat ini sedang berlangsung proses pembangunan halte dan bus stop yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Targetnya, akhir Desember 2025 selesai, dan 1 Januari 2026 Bus Transpalu sudah bisa beroperasi kembali dengan fasilitas halte dan bus stop yang baru,” jelas Trisno dalam rilis resminya diterima media ini.
Menurutnya, pembangunan halte dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat yang selama ini menunggu bus tanpa tempat yang layak.
Dishub menargetkan sekitar 30 unit halte baru, termasuk melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), serta 100 titik bus stop yang dilengkapi rambu dan lampu penanda agar mudah dikenali, bahkan pada malam hari.
“Tempat menunggu penumpang sebelumnya sangat tidak layak, panas dan tidak ada tempat duduk. Karena itu halte dan bus stop wajib dibangun agar pelayanan lebih manusiawi dan efisien,” tambahnya.
Selain pembangunan halte, Dishub Kota Palu juga melakukan evaluasi jalur (koridor) Bus Transpalu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Jalur yang diminati seperti koridor Palu–Pantoloan akan ditambah dari tiga menjadi sepuluh armada. Sementara koridor baru ke Watusampu akan segera dibuka sesuai arahan Wali Kota Palu.
“Pak Wali Kota mengarahkan agar dibuka jalur ke Watusampu, meski sebelumnya tidak dilayani. Meskipun ada bus dari Donggala yang lewat, tarif kami hanya Rp5.000 sementara mereka Rp10.000. Jadi masyarakat tetap punya pilihan yang lebih terjangkau,” ungkapnya.
Terkait bus dari Kabupaten Donggala yang beroperasi hingga ke wilayah Kota Palu, Dishub berencana berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah untuk menertibkan rute agar tidak tumpang tindih, khususnya setelah koridor Watusampu resmi dibuka.
“Kami akan koordinasikan kembali, agar bus Donggala cukup menurunkan penumpang di Terminal Tipo, karena jika kami sudah membuka jalur ke Watusampu tentu tidak bisa tumpang tindih,” jelas Trisno.
Ia menegaskan, evaluasi juga dilakukan untuk memastikan pengemudi bus berhenti di titik yang telah ditentukan.
Selama ini masih ditemukan sopir yang berhenti di lokasi sembarangan, menyulitkan penumpang untuk naik.
“Bus Transpalu bukan seperti angkutan kota yang bisa berhenti di mana saja. Karena itu kami perlu memperjelas tanda-tanda bus stop agar pengemudi patuh dan masyarakat lebih mudah mengenali lokasi naik-turun,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2024, Bus Transpalu telah melayani 111.043 penumpang umum dan 35.014 pelajar serta mahasiswa hingga September 2025.
Angka itu menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap transportasi umum di Kota Palu.
“Butuh waktu untuk mengubah mindset masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Namun kami optimistis, dengan evaluasi dan peningkatan fasilitas ini, Bus Transpalu akan menjadi pilihan utama masyarakat Kota Palu,” tutup Trisno.
Dishub Kota Palu menargetkan Bus Transpalu dapat beroperasi kembali pada 1 Januari 2026 dengan fasilitas baru dan pelayanan yang lebih nyaman, efisien, serta tepat waktu bagi warga Kota Palu. (Rul/Nl)







.jpg)


