- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Indonesia Bakal Punya Kampung Haji Pertama di Mekkah, Arab Saudi Izinkan Tanah untuk Negara Asing
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir

Keterangan Gambar : PT PLN UP3 Palu. (Foto: Ist)
Likeindonesia.com, Palu - Warga Kota Palu belakangan kembali mengeluhkan padamnya listrik yang terjadi secara bergilir di sejumlah wilayah.
Gangguan serupa bahkan sempat terjadi beberapa kali dalam sepekan terakhir, menimbulkan pertanyaan publik soal kondisi pasokan listrik di Sulawesi Tengah.
Baca Lainnya :
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
Menjawab hal itu, PT PLN UP3 Palu memastikan bahwa pemadaman bukan disebabkan kekurangan daya atau pemeliharaan jaringan, melainkan akibat sistem proteksi otomatis yang aktif saat terjadi sambaran petir pada jaringan kelistrikan.
“Sejak malam kejadian itu memang ada gangguan. Nah, sistem membaca gangguan tersebut dan melakukan proteksi otomatis. Jadi, pemadaman yang terjadi itu sifatnya proteksi sistem agar tidak terjadi kerusakan yang lebih luas,” jelas Manager PLN UP3 Palu, Ansar kepada awak media di Palu.
Ia mengatakan, sistem kelistrikan di Palu kini sudah terhubung dalam sistem interkoneksi besar bernama Sulselrabar, yang mencakup wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Dengan sistem ini, setiap gangguan di salah satu wilayah dapat berdampak pada daerah lainnya, namun sekaligus mempermudah proses penanganan.
“Kita di Palu ini masuk dalam sistem interkoneksi Sulselrabar. Jadi secara sistem, kalau terjadi gangguan di salah satu wilayah, sistem otomatis akan menyesuaikan agar tidak kolaps,” ujarnya.
Menurut Ansar, sistem perlindungan ini dikenal sebagai padam sesion, yaitu pemadaman sementara untuk menjaga kestabilan jaringan.
Ia memastikan bahwa proses penormalan dilakukan secepat mungkin oleh petugas di lapangan.
“Setelah itu teman-teman di lapangan langsung bergerak melakukan penormalan. Kurang lebih dalam waktu satu jam sudah bisa dinormalkan kembali,” katanya.
Ansar juga menegaskan bahwa persoalan defisit daya di Palu sudah lama teratasi.
Sistem kelistrikan kini jauh lebih andal dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Kalau ditanya ke depan apakah masih akan ada pemadaman, perlu saya jelaskan bahwa pemadaman karena defisit daya atau kekurangan pasokan itu sudah tidak ada lagi. Alhamdulillah, sampai sekarang daya mampu kita masih cukup,” terangnya.
Namun demikian, faktor alam seperti cuaca ekstrem, hujan lebat, dan petir disebut masih menjadi tantangan utama yang sulit diprediksi.
Karena itu, PLN tetap menyiagakan petugas setiap saat untuk mengantisipasi gangguan serupa di kemudian hari.
“Yang paling kita khawatirkan sekarang itu justru faktor alam, seperti cuaca ekstrem, petir, atau hujan lebat. Itu hal yang sulit diprediksi. Karena itu, unit-unit PLN tetap siaga setiap saat,” pungkas Ansar. (Rul/Nl)






.jpg)


