- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Abrasi Hantam Desa Laimeo Sultra, 20 Meter Daratan Hilang Seketika

Keterangan Gambar : Fenomena abrasi melanda pesisir Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (15/9/2025) siang. (Foto: Ist)
Likeindonesia.com, Sultra - Fenomena abrasi melanda pesisir Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (15/9/2025) siang.
Peristiwa ini mengejutkan warga setelah rekaman seorang saksi memperlihatkan momen runtuhnya pasir di bibir pantai akibat pengikisan yang terjadi secara tiba-tiba. Desa Laimeo sendiri dikenal sebagai kawasan permukiman yang mayoritas berada di tepi pantai dan berbatasan langsung dengan Desa Ulu Sawa serta Desa Tanjung Laimeo.
Baca Lainnya :
- Longsor Tengah Malam Tutup Jalur Kebun Kopi dan Timbun 9 Kendaraan
- Banjir Rendam Belasan Rumah dan Kos-kosan di Tondo, Warga Keluhkan Drainase
- Tinjau Desa Tangkura Pascagempa, Wapres Tegaskan Anak-Anak Harus Tetap Sekolah
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Ini Perkiraan Kedatangan Tsunami di 10 Wilayah Indonesia Akibat Gempa 8,7 di Rusia
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Muhammad Aidin, bersama Camat Sawa Jasmin, aparat kepolisian, TNI, serta tokoh masyarakat, segera meninjau lokasi kejadian.
Menurut pantauan BPBD, abrasi telah mengikis daratan hingga sekitar 20 meter dari garis pantai. Proses pengikisan bahkan masih terus berlangsung hingga Senin sore.
“Jadi ini ada fenomena yang seharusnya tidak terjadi di sepanjang pantai ini, tetapi tiba-tiba berdasarkan informasi dari masyarakat yang melihat langsung kejadian tadi pukul 12.30 Wita, ada gelembung-gelembung di seputar ini kurang lebih 2 meter,” jelas Aidin, dikutip dari TribunnewsSultra.com, Selasa (16/9/2025).
Dalam waktu satu jam, abrasi semakin melebar hingga mencapai 10 meter, dengan kedalaman cekungan diperkirakan mencapai 15 meter dan panjang sekitar 94 meter di bibir pantai.
Untuk mencegah risiko lebih besar, BPBD bersama aparat terkait telah memasang garis polisi (police line) di sekitar lokasi abrasi. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak mendekat, terutama anak-anak.
Selain itu, BPBD mengimbau masyarakat lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas di sekitar area abrasi. (Bim/Nl)
