- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Usulan WPR Emas di Parimo Picu Penolakan, Warga Ingatkan Status Daerah sebagai Lumbung Pangan

Keterangan Gambar : Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) untuk komoditas emas di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo). (Foto: Ist)
Likeindonesia.com, Parimo – Rencana penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) untuk komoditas emas di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) kembali memicu penolakan warga. Aksi unjuk rasa digelar oleh sejumlah elemen masyarakat yang menilai usulan tersebut berpotensi merusak sektor pangan dan lingkungan.
Selama ini aktivitas tambang emas di beberapa titik dinilai berdampak negatif terhadap persawahan dan sumber air. Sejumlah lahan warga terdampak lumpur, sementara aliran sungai menjadi keruh sehingga tidak layak dikonsumsi hewan ternak. Kondisi itu disebut merugikan petani serta nelayan yang bergantung pada sumber daya alam di wilayah tersebut.
Baca Lainnya :
- Satgas PKA dan Pakar ITB Verifikasi Keretakan Rumah Warga Diduga Akibat Aktivitas PLTA di Poso
- Program Dukungan Psikososial untuk 31 Sekolah Terdampak Gempa Poso Dimulai di Palu
- Posbakum Desa dan Kelurahan di Sulteng Capai 78,38 Persen, Delapan Daerah Sudah Tuntas
- Kaili Jadi Salah Satu Etnis Paling Banyak di Indonesia, Masuk 25 Besar
- BKSDA Selidiki Penyebab Kematian Buaya Muara yang Terdampar di Teluk Palu
Koordinator lapangan Forum Mahasiswa Kabupaten Parigi Moutong Menggugat (FMKPM), Talib, mendesak Pemerintah Daerah Parimo mengevaluasi secara menyeluruh usulan WPR dan WP. Ia menegaskan pentingnya mempertimbangkan posisi Parigi Moutong sebagai daerah penyangga pangan di Sulawesi Tengah.
“Kami berharap Pemda Parimo melakukan evaluasi usulan WPR dan WP dengan melihat Parimo sebagai salah satu lumbung pangan di Sulawesi Tengah,” ujar Talib, Kamis (20/11/2025).
Ia juga menyoroti perlunya peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, termasuk perbaikan fasilitas pendidikan serta layanan kesehatan di wilayah tersebut.
Talib turut mengajak masyarakat mendukung program pemerintah dalam memperkuat swasembada pangan agar sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Ia berharap Parigi Moutong dapat berkembang sebagai lumbung pangan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
“Mari sama-sama kita dukung program pemerintah dengan meningkatkan swasembada pangan sehingga ke depan Parimo benar-benar menjadi lumbung pangan bagi masyarakat Sulawesi Tengah,” pungkasnya. (BIM/Nl)





.jpg)




.jpg)