- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Jembatan Penghubung ke Desa Wisata Malangga Ambruk, BPBD Sulteng Kerahkan Alat Berat

Keterangan Gambar : Jembatan di Desa Malangga, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli ambruk pada Rabu (29/10/2025). (Foto : Tangkapan Layar (FB) Jefry Fishing)
Likeindonesia.com, Tolitoli – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tolitoli sejak Rabu (29/10) menyebabkan Sungai Tuweley meluap dan menggerus bagian oprit jembatan di Desa Malangga, Kecamatan Galang.
Jembatan yang menjadi akses utama menuju Desa Wisata Malangga itu kini ambruk dan tak lagi bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca Lainnya :
- Warga Tolitoli Mulai Bersihkan Rumah Pascabanjir, BPBD Catat Ratusan KK Terdampak
- admin
- Bangkep, Sigi, Tolitoli, dan Poso Diguncang Gempa Hari Ini
- Rakyat vs Perusahaan Sawit di Tolitoli: DPRD Sulteng Ambil Langkah Tegas
- personal
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulawesi Tengah, Andy Sembiring, mengatakan, berdasarkan laporan tim di lapangan, sebagian konstruksi jembatan amblas akibat derasnya arus sungai.
“Bagian oprit jembatan itu memang amblas. Mudah-mudahan dalam satu sampai dua hari ke depan sudah ada penanganan yang signifikan dari pihak terkait,” ujar Andy ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/10) pagi.
Ia menambahkan, Gubernur Sulawesi Tengah telah menginstruksikan Dinas Bina Marga dan BPBD untuk melakukan langkah cepat dan berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR.
Menurutnya, kondisi Sungai di Malangga, yang menjadi aliran utama ke jembatan tersebut, memang memerlukan perhatian serius karena sedimentasi tebal dan melemahnya tanggul.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi sungainya sudah mengalami sedimentasi cukup tebal, sementara tanggul-tanggulnya juga mulai mengkhawatirkan,” jelas Andy.
Selain kerusakan di Desa Malangga, banjir juga melanda beberapa titik lain di wilayah Tolitoli, seperti di Desa Tambun, Dadakitan, dan Lembe.
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mempercepat pengerukan sungai yang meluap.
“Untuk Sungai Lembe, alat berat kami sudah mulai bekerja, sementara untuk Sungai Tueley, Pak Gubernur telah menginstruksikan penambahan dua unit alat berat,” ujarnya.
Meski jembatan ambruk dan beberapa desa terdampak banjir, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada korban jiwa. Dan mudah-mudahan jangan sampai ada,” kata Andy.
Saat ini, penanganan darurat terus dilakukan melalui koordinasi lintas sektor antara Pemprov Sulawesi Tengah, Pemkab Tolitoli, dan instansi teknis terkait.
BPBD juga melakukan pendataan terhadap sungai-sungai yang berisiko mengalami penyempitan aliran.
“Hari ini kami juga akan menuntaskan pendataan terhadap sungai-sungai yang menjadi titik luapan air, termasuk sampai ke bendungan bagian atas di wilayah aliran Sungai Tueli,” tutup Andy. (Rul/Nl)





.jpg)




.jpg)