- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Selama 90 Hari, Balita Stunting di Palu Terima Menu Sehat dari Dapur Sehat

Keterangan Gambar : Program pemberian makanan tambahan bagi balita stunting melalui mekanisme dapur sehat dimulai di dua kelurahan, yakni Lolu Utara dan Besusu Barat, Rabu (1/10) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Angka stunting di Kota Palu masih menjadi persoalan kesehatan serius, terutama pada anak-anak di bawah usia dua tahun.
Kini, prevalensi stunting di Kota Palu di angka 25,6 persen, ditarget bisa turun hingga 11 persen.
Baca Lainnya :
- Literasi Anak di Sulteng Masih Rendah, Semesta Buku Dorong Budaya Membaca
- 47 Atlet Korpri Sulteng Siap Berlaga di Pornas XVII Palembang
- Anak-anak PAUD Kunjungi Basarnas Palu, Belajar Mitigasi Bencana Sejak Dini
- Sampel Makanan Program MBG di Sulteng Diuji BPOM, Hasilnya Jadi Bahan Penyelidikan Dinkes
- Kontingen Sulteng Disambut Ketua KONI Usai Torehkan 6 Medali di Ajang Pomnas XIX Jawa Tengah 2025
Untuk menekan prevalensi stunting, Pemerintah Kota Palu meluncurkan program pemberian makanan tambahan bagi balita stunting melalui mekanisme dapur sehat.
Program ini resmi dimulai di dua kelurahan, yakni Lolu Utara dan Besusu Barat, Rabu (1/10) pagi.
Di Lolu Utara, tercatat ada tujuh balita stunting, sementara di Besusu Barat terdata sebelas anak.
Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, mengatakan program ini akan berjalan selama 90 hari dengan target perubahan kondisi anak-anak stunting.
“Kita launching di seluruh kelurahan untuk penanganan dan pencegahan stunting. Kita berharap dengan program selama 90 hari ke depan, itu terjadi perubahan pada anak-anak yang di bawah dua tahun, yang kategorinya stunting,” ujar Imelda kepada media ini usai kegiatan, Rabu (1/10) pagi.
Ia menjelaskan, seluruh stakeholder turut dilibatkan dalam pelaksanaan program, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat juga penting dalam bentuk program orang tua asuh.
Wakil Wali Kota mengharapkan akan banyak bapak angkat, ibu angkat, dan pihak lain untuk bersama dalam mendukung pencegahan stunting.
Dalam pelaksanaannya, dapur sehat akan rutin menyiapkan makanan bergizi setiap hari.
Menu yang disediakan bervariasi, mulai dari telur, tempe, hingga sayur-sayuran, yang ditujukan untuk menambah nafsu makan balita stunting.
Nirma, warga Lolu Utara yang cucunya masuk dalam kategori stunting, mengaku senang dengan adanya program ini.
“Gembira ada makanan begitu dan cucu ini dapat makanan sehat. Biar ada nafsu makannya anak ini,” ucap Nirma.
Dengan kolaborasi lintas sektor, program dapur sehat diharapkan mampu memperbaiki gizi balita stunting, sekaligus menekan angka kasus di Kota Palu. (Rul/Nl)
