- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
- Indonesia Bakal Punya Kampung Haji Pertama di Mekkah, Arab Saudi Izinkan Tanah untuk Negara Asing
- SDN Lasoani Gelar Simulasi Bencana, Latih Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran
- Ramai Soal Penghentian Bus Transpalu, Dishub Ungkap Alasan dan Target Pengoperasian Kembali
- Warga Binaan Lapas Palu Jalani Skrining TBC, Cegah Penularan di Lingkungan Tertutup
- Swiss-Belhotel Silae Palu Gandeng BNPB dan PMI Kota Palu untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
- 30 Persen Truk di Sulteng Langgar Batas Muatan, BPTD Mulai Sosialisasi Menuju Zero ODOL 2027
- Cuaca Panas Ekstrem Landa Palu, BMKG: Masih dalam Batas Normal
Pulang dari PON Bela Diri 2025 di Kudus, Atlet Judo dan Gulat Sulteng Apresiasi Dukungan KONI

Keterangan Gambar : Rombongan atlet judo dan gulat asal Sulawesi Tengah akhirnya tiba di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Kota Palu, Jumat (17/10/2025). (Foto: Media Koni Sulteng)
Likeindonesia.com, Palu – Setelah menyelesaikan perjuangan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, rombongan atlet judo dan gulat asal Sulawesi Tengah akhirnya tiba di Kota Palu, Jumat (17/10/2025). Kedatangan mereka disambut hangat oleh jajaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah) di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu.
Rombongan tersebut terdiri dari para atlet terbaik daerah. Dari cabang judo, hadir Fathin, Najwa, Made Aditya, Abdul Halim, dan Ivana Kezia, didampingi pelatih Stephanus Anando. Sementara dari cabang gulat, tampil Felix Jovanka Indangan dan Bharatu Emanuel Lou, bersama Binpres Gulat Sulteng, James sebagai pendamping.
Baca Lainnya :
- Tenun Lokal Palu Akan Dilindungi Lewat Perda Pelestarian Budaya
- Pengrajin di Sigi Masih Eksis Olah Kayu Ebony, Warisan Alam Endemis Sulawesi Tengah
- Museum Sulawesi Tengah Jadi Ruang Edukasi Sejarah bagi Pelajar
- Harga Tomat Anjlok di Palu, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli
- Masjid Raya Baitul Khairat Catat Dua Rekor MURI, Kubah dan Jam Analog Terbesar di Indonesia
Meski belum membawa pulang medali, para atlet mengaku bangga telah berjuang membawa nama Sulawesi Tengah di ajang nasional itu. Terlebih, cabang olahraga gulat baru saja terbentuk di Sulteng beberapa waktu lalu.
“Ini pengalaman luar biasa. Bisa tampil di PON membawa nama Sulawesi Tengah merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Dukungan dari KONI Sulteng luar biasa, sejak sebelum berangkat sampai kami kembali ke Palu,” ungkap Bharatu Lou, pegulat yang turun di nomor grego roman kelas 77 kg putra.
Rasa syukur juga disampaikan oleh Fathin, judoka Sulteng yang sempat menghadapi atlet pelatnas di babak penyisihan. Ia menuturkan bahwa perhatian KONI Sulteng terhadap para atlet membuat mereka merasa diperhatikan dan termotivasi.
“Kami dijemput dari Bandara Semarang, disediakan transportasi yang nyaman, penginapan yang layak, dan konsumsi yang memadai. Semua kebutuhan kami terpenuhi. Itu membuat kami merasa dihargai sebagai atlet, sekaligus menambah semangat untuk tampil maksimal,” ujar Fathin.
Para atlet menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh yang diberikan KONI Sulteng, mulai dari fasilitas keberangkatan, akomodasi, konsumsi, hingga pencairan uang saku lebih awal agar kebutuhan mereka tetap terpenuhi selama kompetisi di Kudus.
Ketua KONI Sulawesi Tengah, Moh. Fathur Razaq, memberikan apresiasi atas perjuangan dan semangat para atlet muda tersebut. Ia menilai, keikutsertaan Sulteng di PON Bela Diri menjadi fondasi penting untuk pembangunan prestasi di cabang olahraga bela diri.
“PON Bela Diri di Kudus adalah momen emas. Walaupun belum membawa pulang medali, semangat dan keberanian mereka tampil di ajang nasional sudah menjadi prestasi tersendiri. Kami akan terus mendukung agar judo dan gulat di Sulawesi Tengah terus tumbuh dan berprestasi,” kata Fathur Razaq.
Ia juga menjelaskan, pengiriman kontingen ke Kudus dilakukan di tengah kondisi belum cairnya anggaran KONI Sulteng. Namun, hal itu tidak menjadi alasan untuk menunda partisipasi para atlet.
“Kami tidak ingin para atlet kehilangan momentum. Jadi meskipun dana belum cair, kami mengambil langkah cepat agar kontingen tetap berangkat. Ini bentuk komitmen KONI untuk atlet dan daerah,” pungkasnya. (Nul/Nl)
