- Pramuka Jadi Sarana Pembinaan Karakter Warga Binaan di Lapas Palu
- Komisi IV DPRD Sulteng Tekankan Proporsi TKA dan Pekerja Lokal dalam Ranperda Ketenagakerjaan
- Harga Beras Naik di Parimo, Pemprov Sulteng Gerak Cepat Stabilkan Pasokan
- Palu Peringati 21 Tahun Penembakan Pdt. Susianti Tinulele, Serukan Pesan Damai dan Toleransi
- Harga Beras Melonjak, Bulog Sulteng Pastikan Stok Aman hingga Tahun Depan
- Pemkot Palu dan Bulog Salurkan 4,4 Ton Beras Bantuan ke Warga Kelurahan Baru
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
- ASN Kantor Sekda Sulteng Disidak Gubernur, Siapa yang Ketahuan Bolos?
- BMA Sulteng Siapkan Pelaksanaan Sanksi Adat Terhadap Gus Fuad Pleret
- Warga Keluhkan Dugaan Nepotisme dalam Penyaluran Bantuan UMKM di Palu
Neo Japan Peringatkan: Ulah Oknum WNI Bisa Tutup Peluang Ribuan Pekerja di Jepang

Keterangan Gambar : ian K.N, influencer yang dikenal luas lewat akun Neo Japan. (Foto: @neojapan_/Instagram)
Likeindonesia.com, - Kekhawatiran terhadap perilaku negatif sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Jepang kembali disuarakan oleh Dian K.N, influencer yang dikenal luas lewat akun Neo Japan.
Dalam unggahan terbarunya, Dian menyoroti dampak serius yang berpotensi memengaruhi masa depan calon tenaga kerja Indonesia di Jepang jika kasus-kasus pelanggaran terus terjadi dan menjadi sorotan nasional.
Baca Lainnya :
- Pendiri Twitter Luncurkan Bitchat, Solusi Komunikasi Saat Internet Mati
- Tarif 32 Persen AS Mengancam Industri RI, Presiden Kirim Menko Perekonomian Untuk Negosiasi
- Salut! Abdy Azwar Bukti Anak Palu Bisa Jadi Pembawa Berita di Korea Selatan
- Lima Situs Bersejarah yang Hingga Kini Masih Bikin Pusing Para Peneliti
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez
Dian menyampaikan bahwa jika kondisi ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akses tenaga kerja Indonesia ke Jepang akan ditutup, baik oleh pemerintah maupun perusahaan-perusahaan swasta.
“Saya tahu kalian mungkin merasa khawatir dengan berita yang beredar akhir-akhir ini, mengenai kemungkinan Jepang menutup akses bagi tenaga kerja dari Indonesia... hal seperti itu bisa saja terjadi apabila masalah yang sedang ramai saat ini tidak segera diselesaikan,” ujar Dian dalam unggahan Instagramnya, dikutip Senin (14/7/2025).
Lebih lanjut, Dian menyebut bahwa dirinya menerima informasi dari sejumlah pihak di Jepang yang mulai mempertimbangkan untuk menolak tenaga kerja asal Indonesia.
“Memang ada kemungkinan bahwa beberapa perusahaan atau lembaga penyalur tenaga kerja di Jepang bisa menolak menerima tenaga kerja dari Indonesia ke depannya, dan lebih memilih pekerja dari negara lain,” ungkapnya.
Pemerintah Jepang Ambil Langkah Tegas: Bentuk Organisasi Pusat untuk Awasi WNA
Kekhawatiran tersebut sejalan dengan langkah nyata pemerintah Jepang yang disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Ishiba-san dalam pertemuan kabinet baru-baru ini. Ia mengumumkan bahwa pemerintah akan membentuk sebuah organisasi pusat komando di bawah Sekretariat Kabinet, yang akan segera berjalan.
Organisasi ini akan berfungsi untuk secara khusus menangani berbagai isu terkait warga negara asing di Jepang, termasuk tindak kriminal, penyalahgunaan tunjangan sosial, hingga kurangnya pemahaman terhadap regulasi imigrasi.
Struktur organisasi tersebut akan dipimpin oleh Sekretariat Kabinet dan melibatkan kementerian-kementerian strategis seperti Imigrasi, Kesehatan (terkait sistem kesejahteraan), dan Keuangan. Tujuannya adalah menciptakan tatanan masyarakat multikultural yang tertib dan terintegrasi.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya keresahan masyarakat Jepang atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh WNA, termasuk kasus-kasus viral yang melibatkan WNI.
“ルールを守る方々であらねばならない”
(“Warga asing harus menjadi pihak yang taat aturan.”) – Ishiba-san, dalam wawancara bersama BS Fuji.
Peringatan Sekaligus Harapan
Meski menyampaikan peringatan keras, Dian tetap menekankan bahwa situasi ini masih bisa diperbaiki. Ia mengajak para calon tenaga kerja dan pelajar di Indonesia untuk menjaga perilaku dan menaati seluruh aturan di Jepang.
“Namun, tenang saja. Selama kita bisa menjaga sikap dan memperbaiki citra bangsa, hal tersebut masih bisa dicegah,” lanjutnya.
Dian juga menekankan bahwa generasi muda yang tengah belajar bahasa dan budaya Jepang saat ini memegang peran penting dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat Jepang terhadap tenaga kerja dari Indonesia.
“Justru kalian yang akan datang ke Jepang nanti memiliki peran penting dalam menunjukkan bahwa orang Indonesia bisa bersikap baik, bertanggung jawab, dan menghormati aturan yang berlaku,” tutupnya. (Bim)
