- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Lapas dan Rutan di Sulteng Kini Miliki Tenaga Medis Baru, Akses Kesehatan Warga Binaan Diperkuat

Keterangan Gambar : Enam tenaga kesehatan baru resmi ditugaskan di sejumlah lapas dan rutan di Sulteng. (Foto : Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng)
Likeindonesia.com, Palu – Akses layanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Sulawesi Tengah semakin diperkuat.
Sebanyak enam tenaga kesehatan baru resmi ditugaskan di sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di wilayah ini.
Baca Lainnya :
- Demi Air Bersih dan Hutan Mangrove, Pemuda Banggai Tuntut DPRD Sulteng Hentikan Tambang
- Langkah Kecil, Dampak Besar: Perempuan Sulteng Dilatih Jadi Mandiri Lewat Sentuhan Seni
- admin
- Polisi Gagalkan Penyelundupan 30 Kg Sabu di Tolitoli, Tiga Kurir Jaringan Internasional Ditangkap
- Atlet Taekwondo Polda Sulteng Sumbang Medali Perunggu di Kapolri Cup VI
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulteng, Bagus Kurniawan, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen menjamin hak dasar warga binaan, terutama dalam aspek kesehatan.
“Kami tempatkan mereka ke beberapa UPT Pemasyarakatan di Sulawesi Tengah. Selanjutnya, akan diberlakukan rotasi secara bergantian untuk memastikan pemerataan layanan medis,” kata Bagus usai memberikan pembekalan kepada para tenaga medis di Aula Kanwil, Rabu (30/7/2025).
Enam tenaga kesehatan yang mulai bertugas itu terdiri dari tiga dokter umum, satu dokter gigi, satu perawat, dan satu bidan.
Mereka merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi Non-SLTA tahun anggaran 2024 yang kini mengawali masa tugasnya di lingkungan pemasyarakatan.
Bagus menyebut penguatan layanan kesehatan tidak hanya bergantung pada jumlah tenaga medis, tetapi juga pada sistem kerja yang tertata rapi dan responsif terhadap tantangan di lapangan.
“Kami harus mempersiapkan kader kesehatan yang tidak hanya terampil secara medis, tapi juga peka terhadap tantangan dan kebutuhan lapangan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin bagi warga binaan sebagai langkah deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan.
Selain itu, pendataan rekam medis (medical record) juga menjadi bagian vital dalam sistem layanan.
“Jangan abaikan medical record. Data itu bukan hanya pelengkap, tapi fondasi dari seluruh sistem layanan kesehatan kita,” ujarnya.
Dalam keterangannya, Bagus mendorong kerja sama antara lapas-rutan dengan instansi layanan kesehatan seperti dinas kesehatan dan puskesmas, untuk menjaga kontinuitas pelayanan meski dengan sumber daya terbatas.
Ia juga mengingatkan pentingnya membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan warga binaan.
“PHBS harus terus dibiasakan di lingkungan WBP, dan tenaga kesehatan menjadi ujung tombaknya,” tuturnya.
Mengingat kondisi kerja di dalam lapas yang memiliki risiko tersendiri, ia berpesan agar para tenaga medis senantiasa memperhatikan keselamatan diri.
“Gunakan alat pelindung diri sesuai standar saat berinteraksi di lapas. Keselamatan kalian juga prioritas,” pesan Bagus.
Sementara itu, salah satu tenaga kesehatan, drg. Henry Christianto Adi Nugroho, menyatakan kesiapannya mengemban tugas.
“Kami menyadari bahwa bekerja di lingkungan pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri. Tapi kami hadir dengan semangat untuk melayani, mengedukasi, dan menjaga kesehatan para warga binaan,” ujarnya.
Penempatan tenaga medis ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa hak atas layanan kesehatan tetap terpenuhi bagi setiap warga binaan, di samping fungsi pembinaan dan pengawasan yang dijalankan pemasyarakatan. (Rul)
