- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Gempa di Poso Tewaskan Jemaat Gereja, Warga: Korban Berusaha Keluar, Tetapi Tertimpa Reruntuhan

Keterangan Gambar : Keluarga korban gempa Poso, Nosin Sole, menceritakan detik-detik peristiwa gempa yang meruntuhkan bangunan gereja. (Foto: Riski Budiman/TVRI)
Likeindonesia.com, Poso – Seorang jemaat Gereja Elim Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang mengguncang wilayah Poso, Minggu (17/8/2025).
Korban bernama Katrin Kande (50 th) meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan gereja saat mengikuti ibadah pagi.
Baca Lainnya :
- Hacked By BARZXPLOIT
- BMKG Pastikan Gempa Poso Bermagnitudo 5,8, Susulan Capai 25 Kali
- 29 Warga Luka-Luka Akibat Gempa M5,8 di Poso
- Gempa Magnitudo 5,8 di Poso Dipicu Sesar Tokokaru, BMKG Catat 10 Gempa Susulan
- Hacked By Mr.SonicX
Katrin sempat dilarikan ke RSUD Poso dan menjalani perawatan intensif.
Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WITA.
Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Masani.
Keluarga korban, Nosin Sole, menceritakan detik-detik peristiwa gempa yang meruntuhkan bangunan gereja.
“Ketika pembacaan firman Tuhan, tiba-tiba gemuruh gempa itu sepertinya akan rubuh bangunan. Orang sudah berhamburan menyelamatkan diri,” kata Nosin.
Ia menjelaskan, posisi korban saat berusaha keluar justru tertimpa bangunan yang rubuh bersama tiang-tiang lama gereja.
“Begitu kami menyelamatkan korban, ternyata almarhumah sudah tidak tertolong. Ia sempat dirawat di RSUD Poso, namun akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 21.00 WITA,” ujarnya.
Selain korban meninggal, sedikitnya 15 jemaat lainnya masih dirawat di RSUD Poso akibat luka serius.
Sebagian besar dilaporkan dalam kondisi kritis. (Rul)
