- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Tradisi Rebutan Pohon Telur Meriahkan Maulid Nabi di Pasar Masomba
.jpg)
Keterangan Gambar : Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Pasar Masomba, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Senin (8/9/2025). (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Pasar Masomba, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Senin (8/9/2025), berlangsung meriah dengan tradisi rebutan isi pohon telur.
Pantauan di lokasi, puluhan pohon telur yang dihiasi aneka warna berjejer di depan kios pedagang.
Baca Lainnya :
- Pajak Warung Tradisional di Palu Direvisi, Pedagang Harap Berlaku Merata
- Pemkot Palu Bakal Revitalisasi Pasar Inpres Manonda Mulai 2026
- Sanggar Seni Kalena Rayakan Satu Dekade Lewat Pentas Seni PENA
- Petugas Rutan Palu Gagalkan Penyelundupan Sabu oleh Pengunjung Bercadar
- Porkot Palu 2025: 75 Peserta Adu Kecepatan di Arena BMX
Selain telur rebus, hiasan juga dilengkapi uang pecahan Rp2 ribu hingga Rp5 ribu, serta perlengkapan rumah tangga seperti gayung, baskom, dan bakul nasi.
Ketua RW Pasar Masomba, Muslimin, mengatakan tradisi tersebut sudah menjadi agenda tahunan pedagang pasar. Ia menyebut, perayaan itu sepenuhnya dilakukan secara swadaya.
“Perayaan ini kami gelar sebagai bentuk persatuan pedagang Pasar Masomba setiap tahun. Semua murni swadaya pedagang. Mungkin ada 1.000 butir telur yang digunakan dari puluhan pohon ini,” ungkap Muslimin.
Lebih dari sekadar perayaan, Muslimin menilai tradisi pohon telur juga menjadi hiburan tersendiri.
“Tradisi pohon telur ini tidak hanya menjadi simbol perayaan Maulid Nabi, tetapi juga menjadi ajang hiburan dan kebersamaan bagi para pedagang serta masyarakat yang beraktivitas di Pasar Masomba,” ujarnya.
Seorang pedagang, Aswin, menyebutkan setiap pohon biasanya dihiasi 40 hingga 45 butir telur.
Setelah prosesi barasanji, seluruh isi pohon itu akan diperebutkan sebagai bentuk berkah.
“Setiap tahun memang rutin kami buat. Siang nanti kita barasanji dulu sebagai ucapan syukur. Setelah barasanji, isi pohon telur ini direbutkan sebagai berkat,” katanya.
Tradisi rebutan pohon telur ini selalu menjadi momen yang ditunggu warga, sekaligus mempererat kebersamaan pedagang dan pengunjung pasar. (Rul)





.jpg)




.jpg)