- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Kabar Baik! Warga Kurang Mampu di Sulteng Bisa Berobat Pakai KTP, Tak Perlu Kartu BPJS Lagi

Keterangan Gambar : Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (Foto: iStockphoto)
Likeindonesia.com, PALU – Dalam upaya memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp37 miliar untuk menutup tunggakan iuran BPJS Kesehatan pasien kelas 3.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari program unggulan “Berani Sehat” yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2025–2026.
Baca Lainnya :
- PT Bintang Delapan Wahana Mangkir dari Panggilan Polisi, YAMMI: Korporasi Tak Tunduk pada Hukum
- 500 Mahasiswa Sulteng Dapat Kabar Baik, Beasiswa Berani Cerdas Cair!
- Gubernur Anwar Hafid Sandang Gelar Tomaoge Tomanasa Ri Tanah Kaili
- Pencarian Dua Nelayan Hilang di Perairan Laulalang Tolitoli Ditutup
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
Lewat program ini, masyarakat kini bisa berobat secara gratis hanya dengan menunjukkan KTP, tanpa perlu repot membawa kartu BPJS. Fasilitas ini dikhususkan bagi warga yang tergolong tidak mampu atau terdaftar sebagai pasien kelas 3. Anggaran berasal dari APBD 2025, dan berlaku hingga Juli 2025.
"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan hanya menggunakan KTP, harus siap turun dari kelas 1 dan 2 ke kelas 3," beber Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, Minggu (20/7/2025).
Gubernur Anwar menegaskan bahwa prioritas layanan gratis ini memang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Sementara itu, bagi yang memiliki BPJS Mandiri dan terdaftar di kelas 1 atau 2, tetap bisa mengakses layanan kesehatan dengan kualitas baik, meski tidak termasuk dalam skema gratis ber-KTP.
"Dan Pemprov sudah menyiapkan anggarannya, bekerjasama dengan BPJS dan berkolaborasi dengan 12 kabupaten dan 1 kota, untuk pembayaran tunggakan BPJS bagi masyarakat pasien kelas 3 dan berlaku sampai Juli 2025 ini," jelasnya.
Efek dari program “Berani Sehat” ini langsung terasa di lapangan. Sebelumnya, jumlah pasien per hari yang berobat di rumah sakit hanya berkisar 300 orang. Kini, angka itu melonjak hampir dua kali lipat.
"Sebelum ada program Berani Sehat, pasien di RSUD Undata rata-rata 300 sampai 350 per hari. Tapi sejak diluncurkan program berobat hanya dengan KTP, pasien mencapai 600 sampai 700 orang per hari," kata Direktur RSUD Undata, Drg. Herri Muliuadi.
Lebih lanjut, Plt. Kadis Kesehatan Sulteng, dr. I Wayan, menyebut bahwa total anggaran untuk program Berani Sehat tahun ini mencapai Rp.66.181.123.200. (Bim)





.jpg)




.jpg)