- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
Fluktuasi Harga Tomat, dari Rp35 Ribu Kini Turun Jadi Rp7 Ribu Per Kilogram
.jpg)
Keterangan Gambar : Pedagang tomat i Pasar Tradisional Inpres Manonda, Kota Palu. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu — Setelah sempat melambung hingga Rp35 ribu per kilogram, harga tomat di Kota Palu kini anjlok tajam.
Di sejumlah pasar tradisional, harga tomat turun hingga kisaran Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram.
Baca Lainnya :
- Damkar Palu Selamatkan Remaja yang Terjepit Saat Coba Ambil Uang di Tanggul Talise
- Lima Tempat Usaha di Palu Disegel karena Tunggakan Pajak Daerah
- Briptu Pangeran Wana Kapito Dipanggil ke Pelatnas Sepaktakraw Jelang SEA Games 2025
- Warga Keluhkan Mahalnya Harga Bahan Pokok, Disperindag Palu Gelar Operasi Pasar Murah
- Terjebak Semalaman di Gunung Nokilalaki, Enam Pendaki Berhasil Dievakuasi Selamat
Pantauan di Pasar Tradisional Inpres Manonda, Kota Palu, penurunan harga sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
Para pedagang menyebut anjloknya harga disebabkan melimpahnya stok akibat masa panen di sejumlah sentra produksi di Sulawesi Tengah, seperti Biromaru, Napu, dan Palolo.
"Alhamdulillah sudah turun, Rp7 ribu, Rp8 ribu, ada yang tomat kelereng itu sudah Rp5 ribu," ujar Iftiah, salah satu pedagang tomat di Pasar Inpres Manonda, saat dijumpai Rabu (6/8) pagi.
Menurut Iftiah, sebelumnya harga tomat sempat mencapai Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram, terutama untuk jenis tomat kelereng.
Namun kini stok dari petani kembali melimpah.
"Mungkin karena stoknya banyak ya, ndak ada pengiriman, biasa kalau kurang itu banyak pengiriman ke Kalimantan," tambahnya.
Hal senada disampaikan Ahmad, pedagang lain yang juga merasakan dampak turunnya harga.
"Betul (sudah turun). Kalau untuk partai sekarang Rp5 ribu, Rp6 ribu. Kalau eceran sekarang Rp10 ribu, Rp8 ribu," ucapnya.
Ahmad menyebut penurunan harga mulai terasa sejak sepekan terakhir, setelah sebelumnya sempat mencapai harga tertinggi Rp35 ribu per kilogram.
Ia memperkirakan, kondisi ini terjadi karena sudah memasuki panen raya.
"Kalau bagian Sulawesi Tengah, Palolo, Biromaru. Tergantung musim juga, kalau hujan kan bisa naik lagi harganya," jelasnya.
Fenomena fluktuasi harga tomat memang kerap terjadi, bergantung pada pasokan, cuaca, dan distribusi.
Saat pasokan melimpah dan pengiriman ke luar daerah berkurang, harga di tingkat pedagang cenderung stabil atau bahkan turun signifikan. (Rul)
