- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Siswa SMK di Palu Ubah Motor BBM Jadi Listrik, Pertama di Sulteng

Keterangan Gambar : Siswa SMK di Kota Palu berhasil mengonversi sepeda motor berbahan bakar BBM menjadi motor listrik.
Likeindonesia.com, Palu – Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Palu berhasil mengonversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Inovasi ini disebut sebagai yang pertama dilakukan di Sulawesi Tengah.
Baca Lainnya :
- Gempa 4,8 SR Guncang Parigi Moutong, Terasa Hingga Palu dan Poso
- Kebakaran Hanguskan Tiga Petak Rumah Warga di Jalan Samratulangi Palu
- Kanwil Ditjenpas Sulteng Dorong Kemandirian Klien Pemasyarakatan Lewat Pelatihan UMKM
- Siswa SMK di Palu Dilatih Ubah Motor Konvensional Jadi Motor Listrik
- DPRD Sulteng Turun Temui Ribuan Massa Aksi, Tuntutan Rakyat Janji Dibawa ke Pusat
Proses konversi dilakukan di sekolah dengan pendampingan guru dan instruktur.
Lima unit motor dengan tipe berbeda dipilih untuk dimodifikasi, mulai dari motor klasik hingga matic.
Kepala SMKN 3 Palu, Hamka, mengatakan kegiatan ini melibatkan kolaborasi lintas jurusan, yakni kelistrikan dan teknik sepeda motor.
“Tujuannya bagaimana hal ini bisa dikembangkan kolaborasi antara anak-anak jurusan kelistrikan dan sepeda motor, sehingga menghasilkan kelistrikan dan motornya. Ini pertama di Sulawesi Tengah, harapan kami pemerintah bisa memberikan kami suport,” ujar Hamka diwawancarai Rabu, (3/9) pagi.
Konversi ini tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga memberi pengalaman langsung kepada siswa dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Instruktur pelatihan, Hanopa Abdul Hidayah, menyebut setiap motor yang dikonversi memiliki sistem berbeda sesuai tipe dan kapasitas mesin.
“Dari lima unit motor yang berbeda-beda, semua sistemnya juga berbeda. Kebutuhannya untuk memperkenalkan media pembelajaran, dan alhamdulillah dengan semangat siswa bisa diselesaikan,” kata Hanopa.
Menurut Hanopa, dengan keterlibatan siswa dan guru, setidaknya lima unit motor konversi dapat diselesaikan dalam waktu dua hingga tiga hari.
Setelah itu, pengerjaan dilanjutkan oleh pihak sekolah untuk memastikan seluruh kendaraan siap digunakan.
Inovasi motor listrik ini diharapkan bisa dikembangkan lebih luas, tidak hanya di SMKN 3 Palu, tetapi juga sekolah kejuruan lain di Sulawesi Tengah. (Rul/Nl)
