- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Menkes Ingatkan: Jantung Bukan Penyakit Mendadak, Cek Kesehatan Gratis Harus Dimanfaatkan

Keterangan Gambar : Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu awak media usai kunjungannya di RSUD Undata Palu, Jumat (1/8/2025) pagi. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan penyakit jantung.
Dalam kunjungannya ke Palu, ia menekankan bahwa penyakit jantung bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan tanpa disadari.
Baca Lainnya :
- RSUD Undata Palu Gelar Operasi Jantung Terbuka Perdana di Sulawesi Tengah
- Menkes RI Resmikan Operasi Jantung Perdana di Palu, Kemoterapi Kini Ditanggung BPJS
- Layanan Kesehatan Sulteng Semakin Maju, Operasi Jantung Digelar Perdana di Palu
- Viral Video Bunyi Alat Diduga Peringatan Gempa Ternyata Salah, BMKG Beri Klarifikasi
- Sosialisasi Empat Pilar di Palu, Longki: Generasi Muda Garda Depan Bangsa
“Biasanya, penderita jantung punya tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, atau kolesterol tinggi. Karena itu, tolong disosialisasikan kepada masyarakat program Presiden tentang cek kesehatan gratis,” kata Budi kepada awak media usai kunjungannya di RSUD Undata Palu, Jumat (1/8/2025) pagi.
Ia menyebut, setiap tahun pemerintah menyediakan akses pemeriksaan gratis bagi 287 juta warga.
Pemeriksaan dini disebutnya bisa menyelamatkan banyak nyawa sebelum terkena serangan jantung.
Menkes juga menyoroti kasus kelainan jantung bawaan pada bayi, yang kerap luput dari deteksi dini.
Menurutnya, banyak bayi meninggal sebelum usia tiga tahun karena keterbatasan tenaga medis terlatih.
“Karena itu, kita akan kirim tenaga pendidikan agar dokter-dokter lokal bisa menangani kasus ini. Operasinya lebih sulit, karena ukuran jantung bayi itu kecil. Butuh keahlian khusus,” jelasnya.
Dalam lawatannya ke Palu, Budi menyatakan komitmen Kementerian Kesehatan untuk memperluas pelatihan dokter lokal, terutama dari daerah, agar mampu menangani kasus jantung baik pada orang dewasa maupun anak-anak. (Rul)
