- Wakil Ketua DPRD Palu Anugrah Pratama Bantu Starlink untuk Sekolah di Kawatuna
- Teluk Palu Bersiap Ditata Kembali, Kawasan Strategis Pariwisata Saksi Tsunami 2018
- Mitigasi Bencana Diusulkan Masuk Kurikulum Sekolah di Kota Palu
- Mulai 2026, Guru Honorer Bakal Terima Rp400 Ribu per Bulan, Naik Rp100 Ribu
- Unik! Agar Tak Main HP Melulu, Siswa SD di Wonosobo Dapat Seekor Domba dari Pemkab
- Puskesmas Birobuli Catat 260 Kasus HIV, 48 di Antaranya Pasien Baru Tahun Ini
- Resmi Berlaku! Pemerintah Turunkan Harga Pupuk 20 Persen, Urea Jadi Rp 1.800 per Kg
- Pemadaman Bergilir di Palu, PLN Sebut Sistem Proteksi Aktif Akibat Sambaran Petir
- Lanal Palu Dorong Peningkatan Hasil Tangkap Nelayan Talise Lewat Bantuan Rumah Rumpon
- Bangunan di Belakang Polsek Palu Barat Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kapal Karam Milik KPLP Terbakar di Pantai Pantoloan, Satu Truk Kontainer Ikut Hangus

Keterangan Gambar : Satu unit kapal dan satu truk pengangkut kontainer hangus terbakar di depan depo petikemas milik PT Toloan, Kelurahan Pantoloan, Kota Palu, Senin (6/10/2025) pagi. (Foto: Disdamkarmat Palu)
Likeindonesia.com, Palu - Kebakaran terjadi di wilayah pantai Kelurahan Pantoloan, Kota Palu, Senin (6/10/2025) pagi.
Satu unit kapal dan satu truk pengangkut kontainer hangus terbakar di depan depo petikemas milik PT Toloan.
Baca Lainnya :
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Viral Hina Etnik Kaili, J Kini Dihukum Adat Givu di Palu
- Selama 90 Hari, Balita Stunting di Palu Terima Menu Sehat dari Dapur Sehat
- Literasi Anak di Sulteng Masih Rendah, Semesta Buku Dorong Budaya Membaca
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kedua kendaraan tersebut mengalami kerusakan parah.
Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Palu, Agung Tri Prasetiawan, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 05.45 Wita dari pos pemadam terdekat di wilayah Pantoloan.
“Laporan kami terima sekitar pukul 5.45 pagi dari pos yang terdekat. Setelah armada kita kerahkan dua unit, ternyata yang terbakar bukan mobil penarik kontainer, tapi kapal yang sudah tidak beroperasi dengan satu unit truk pengangkut kontainer,” ungkap Agung diwawancarai di kantornya, Senin (6/10) pagi.
Menurutnya, proses pemadaman melibatkan enam unit mobil pemadam dari pos utara dan mako utama dengan total sekitar 40 personel.
Agung menambahkan, kebakaran berlangsung cukup lama karena api sempat membesar sebelum petugas tiba di lokasi.
“Untuk operasi pemadaman selesai sekitar jam sembilan lebih,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, api pertama kali terlihat oleh petugas keamanan sekitar pukul setengah lima pagi.
Mereka sempat berusaha memadamkan api secara manual dengan menyiram air laut, namun gagal mengantisipasi kobaran api yang semakin besar.
“Namanya air laut punya garam, akhirnya api naik lagi-naik lagi. Setelah satpam tidak bisa antisipasi baru dia memanggil pemadam kebakaran,” kata Agung menjelaskan.
Damkarmat memperkirakan, sumber api berasal dari kapal yang sudah tidak aktif sejak lama.
Kapal itu diketahui dalam kondisi rusak dan ditempatkan di atas semacam dok di tepi pantai, bersisian dengan area penumpukan kontainer.
“Dugaan sementara, mungkin karena rokok atau pembakaran sampah. Kalau dibilang korsleting listrik, tidak mungkin, karena kapal itu sudah tidak beroperasi,” jelasnya.
Api diduga bermula dari kapal, kemudian merembet ke truk kontainer yang terparkir di sekitar lokasi.
Setelah api berhasil dipadamkan, tim dari bidang pencegahan Damkarmat langsung melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Sementara itu, pihak PT Pelindo Terminal Petikemas Pantoloan membantah kebakaran terjadi di area kerja pelabuhan yang mereka kelola.
Dalam siaran persnya, PIC Humas dan Hubungan Pelanggan PT Pelindo TPK Pantoloan, Ronny Kesaulya, menegaskan lokasi kejadian berada di luar area pelabuhan.
“Insiden tersebut terjadi bukan di area kerja Pelabuhan Pantoloan milik PT Pelindo Terminal Petikemas Pantoloan, melainkan di bibir pantai depan depo petikemas milik PT Toloan,” jelas Ronny.
Ia menambahkan, kapal yang terbakar bukan kapal yang sedang bersandar di dermaga Pelabuhan Pantoloan, melainkan kapal patroli laut milik KSOP Teluk Palu (KPLP) yang sudah karam akibat hantaman tsunami pada 2018 lalu.
Pihaknya berharap klarifikasi ini dapat meluruskan informasi yang beredar di media sosial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
“Kami mohon agar dilakukan klarifikasi berita sebenarnya agar tidak terjadi bias di kalangan masyarakat Kota Palu yang mengakibatkan stigma negatif terhadap pengguna jasa kepelabuhanan,” tulis Ronny dalam pernyataannya.
Hingga Senin siang, petugas Damkarmat bersama tim bidang pencegahan masih melakukan proses pendinginan dan pemeriksaan lanjutan di lokasi kejadian. (Rul/Nl)
