- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
Warga Binaan Sulawesi Tengah Tampilkan Karya di Panggung Nasional IPPA Fest 2025

Keterangan Gambar : Karya-karya warga binaan pemasyarakatan asal Sulawesi Tengah IPPA Fest 2025 yang dibuka di Aloha Pasir Putih PIK 2, Jakarta, Jumat (8/8/2025). (Foto : Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng)
Likeindonesia.com, Jakarta – Karya-karya warga binaan pemasyarakatan asal Sulawesi Tengah turut mewarnai gelaran Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) 2025 yang dibuka di Aloha Pasir Putih PIK 2, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Festival tahunan berskala nasional ini menjadi ajang unjuk kreativitas warga binaan dari seluruh Indonesia, mulai dari kerajinan tangan, seni, hingga produk UMKM.
Baca Lainnya :
- 58 Perenang Bentangkan Merah Putih di Atol Donggala, Renang 2,5 Km hingga Pusat Laut
- Menuju Kemandirian Energi, Gubernur Bahas Pembangunan PLTA di Gumbasa
- Beras Kabur ke Daerah Tetangga, Wagub: Ini Anomali, Segera Tertibkan!
- Kunjungi TPA Kawatuna, Paskibraka Kota Palu Telusuri Perjalanan Sampah
- Batik Banava Khas Sulteng Tampil di Panggung Jogja Fashion Week 2025
Tahun ini, IPPA Fest mengusung tema "Merdeka Berkreativitas Walau Tempat Terbatas" sebagai pesan bahwa keterbatasan ruang tidak membatasi lahirnya karya berkualitas.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, hadir langsung bersama jajaran kepala UPT pemasyarakatan se-Sulteng untuk memastikan produk buatan warga binaan daerah mendapat ruang apresiasi.
“IPPA Fest ini membuktikan bahwa keterbatasan ruang bukanlah batas bagi kreativitas. Warga binaan kita punya potensi luar biasa, dan tugas kita memastikan karya mereka bisa dilihat, diapresiasi, serta bernilai ekonomi,” ujar Bagus.
Produk yang dikirimkan Ditjenpas Sulteng beragam, mulai dari kerajinan tangan hingga olahan pangan, yang seluruhnya dibuat dengan standar mutu untuk bersaing di pasar.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menilai IPPA Fest tidak hanya sebagai sarana promosi dan edukasi publik, tetapi juga bagian dari pembinaan kemandirian dan kepribadian warga binaan.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyebut festival ini sebagai simbol semangat perubahan.
“IPPA Fest bukan sekadar selebrasi, tetapi jendela peradaban. Di balik tembok tinggi lapas, tumbuh keterampilan, semangat, dan tekad untuk berubah,” ujarnya saat membuka acara.
Melalui partisipasi di IPPA Fest 2025, pemasyarakatan Sulawesi Tengah berharap publik semakin melihat bahwa lapas bukan hanya tempat pembatasan kebebasan, tetapi juga ruang pembinaan menuju masa depan yang lebih baik. (Rul)
