Kasus Kebakaran di Palu Tembus 200 Insiden Sepanjang Januari–Juli 2025

By Inul Irfani 29 Jul 2025, 16:00:49 WIB Daerah
Kasus Kebakaran di Palu Tembus 200 Insiden Sepanjang Januari–Juli 2025

Keterangan Gambar : Kondisi pasca kebakaran besar yang melanda Pasar Masomba, Senin (29/7/2025). (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)


Likeindonesia.com, Palu – Sepanjang Januari hingga akhir Juli 2025, Kota Palu mencatat lebih dari 200 kejadian kebakaran. 


Jumlah tersebut dirilis oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Palu menyusul insiden kebakaran besar yang terjadi di Pasar Masomba.

Baca Lainnya :


Kepala Bidang Pencegahan dan Inspeksi Damkarmat Palu, Farhan Hafid, mengatakan bahwa angka pasti masih dalam pendataan. 


Namun, secara umum jumlah kejadian kebakaran tahun ini sudah menembus dua ratusan kasus.


“Kalau tidak salah, sudah lebih dari 200 kejadian. Tapi untuk angka pastinya saya belum bisa sampaikan karena datanya ada di kantor,” ujar Farhan saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Masomba, Selasa (29/7/2025).


Menurut Farhan, penyebab paling dominan berasal dari dua sumber utama, yaitu aktivitas industri serta kelalaian rumah tangga, terutama penggunaan tabung gas. 


Kebiasaan membakar sampah sembarangan juga disebut menjadi penyumbang kasus kebakaran.


“Biasanya di fasilitas umum seperti rumah sakit, lalu dari rumah tangga, terutama akibat penggunaan tabung gas. Ada juga sebagian kecil karena warga membakar sampah sembarangan,” jelasnya.


Ia mengingatkan masyarakat agar lebih cermat dalam melakukan pembakaran sampah. 


Pemerintah telah mengatur aturan soal waktu dan lokasi pembakaran yang diperbolehkan.


“Jangan asal bakar. Harus diperhatikan lokasi dan waktunya,” tegasnya.


Saat ini, Damkarmat Kota Palu diperkuat sekitar 150 personel di unit penanggulangan kebakaran, serta 9 petugas yang bertugas di bidang investigasi. 


Armada yang dimiliki mencapai 12 unit, terdiri dari 9 unit utama, 2 unit suplai, dan 1 unit kendaraan kecil pendukung.


Di sisi lain, Farhan menyebut upaya edukasi kepada masyarakat terus digencarkan. 


Sosialisasi dan pelatihan kerap dilakukan kepada warga, khususnya kepada kelompok ibu rumah tangga dan pekerja rumah.


“Untuk ibu-ibu kami edukasi soal api kompor. Sementara untuk bapak-bapak biasanya kami beri pemahaman soal bahaya arus listrik,” katanya.


Ia juga menyoroti pentingnya kesiapan pelaku usaha dalam menghadapi potensi kebakaran.


Damkarmat Palu telah mendorong pemilik usaha untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sesuai ketentuan.


“Sudah ada Perda dan Perwali-nya. Kami juga rutin lakukan inspeksi dan edukasi cara pakai APAR, bukan sekadar punya,” tambahnya.


Meski respons pemadaman dilakukan secara aktif, Damkarmat masih menghadapi keterbatasan, salah satunya terkait kondisi armada. 


Beberapa unit pemadam diketahui masih menggunakan kendaraan keluaran tahun 1990-an.


“Di Jepang mungkin sudah tidak dipakai, tapi di sini masih kami operasikan,” ujarnya.


Beruntung, hingga saat ini belum ada personel Damkarmat yang menjadi korban dalam operasi pemadaman. 


Hal ini disebut berkat rutinitas pelatihan dan simulasi yang konsisten dilakukan oleh instansi tersebut. (Rul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment