- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
Jalan Rusak di Dusun Kompanga, Warga Desak Tanggung Jawab PT. PAU dan Pemprov Sulteng

Keterangan Gambar : Kondisi jalan rusak di Dusun Kompanga, Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai. (Foto: Istimewa)
Likeindonesia.com, Banggai – Kondisi jalan di Dusun Kompanga, Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, dikeluhkan warga akibat kerusakan parah yang tak kunjung diperbaiki.
Jalan berlubang, tergenang saat hujan, dan berdebu ketika cuaca panas menjadi pemandangan sehari-hari di jalur utama tersebut.
Baca Lainnya :
- Upaya Penyelundupan 3,02 Kg Sabu Digagalkan di Bandara Palu, Pelaku Diamankan
- Petugas Lapas Parigi Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Sajam dalam Titipan Barang
- Festival Film Tengah: Merayakan Identitas Sinema dari Ruang Ambang
- Pelaku Bom Ikan Ditangkap Usai Kejar-kejaran di Laut Talatako Touna, Tiga Lainnya Kabur
- Mulai 2026, Haji Tak Lagi Ditangani Kemenag: Ini Penjelasan Resminya
Warga menyebut, kerusakan itu terjadi di sekitar kawasan industri milik PT. Panca Amara Utama (PAU).
Aktivitas kendaraan proyek dan alat berat yang keluar masuk lokasi industri diduga memperparah kondisi infrastruktur jalan yang sudah tidak memadai.
Masyarakat menilai, sebagai perusahaan besar dengan nilai keuntungan ratusan juta dolar AS per tahun, PT. PAU seharusnya peduli terhadap dampak operasionalnya terhadap lingkungan sekitar.
"Keberadaan proyek industri tidak bisa dilepaskan dari ruang hidup masyarakat. Mobilitas alat berat dan kendaraan proyek jelas memberi tekanan besar terhadap jalan yang sempit dan rapuh," ujar Rifat Hakim, pemuda asal Batui.
Ia juga menyoroti minimnya peran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam merespons persoalan ini.
Menurutnya, negara seharusnya hadir mengatur dan mengawasi dampak industri terhadap kehidupan sosial warga.
"Jalan yang rusak bukan hanya soal akses, tetapi juga soal martabat warga yang setiap hari harus bergelut dengan ketidakpastian dan risiko keselamatan saat melintasinya," tambah Rifat.
Warga berharap pemerintah dan pihak perusahaan segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut.
Mereka menilai pembangunan tidak hanya diukur dari pertumbuhan industri, tetapi juga dari perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
"Rasa keadilan tidak lahir dari pembangunan besar, melainkan dari perhatian pada hal-hal mendasar yang menyentuh langsung kehidupan warga seperti jalan di Dusun Kompanga ini," tegas Rifat. (Rul)
