- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
HET LPG 3 Kg di Sulteng Naik Jadi Rp20 Ribu, Pemprov Usulkan Tambahan Kuota

Keterangan Gambar : Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid memimpin rapat koordinasi virtual, Senin (11/8/2025). (Foto : Biro Adpim Sulteng)
Likeindonesia.com, Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) LPG tabung 3 kilogram menjadi Rp20 ribu untuk jarak distribusi 0–60 kilometer.
Kenaikan ini diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 500.10.8.3/111/Ro.Ekon-G.ST/2025.
Baca Lainnya :
- Satu-Satunya Wakil Sulteng, Brigpol Akyko Perkuat Timnas Teqball Indonesia Berlaga di SEA Games 2025
- Ranperda Masyarakat Adat Dibahas DPRD Sulteng, Jawab Kekosongan Hukum Lintas Kabupaten
- Hutan Kota Palu Bakal Dibaharui Total, Jadi Ikon Hijau Baru Sulawesi Tengah
- Status Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu Naik Kelas Internasional
- Warga Binaan Sulawesi Tengah Tampilkan Karya di Panggung Nasional IPPA Fest 2025
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid mengatakan, LPG 3 kilogram merupakan program subsidi pemerintah pusat untuk masyarakat kurang mampu, namun penggunaannya kini merata di semua kalangan.
“LPG 3 Kg adalah program subsidi pemerintah pusat untuk masyarakat kurang mampu. Namun di lapangan, penggunaannya sudah merata ke seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya dalam rapat koordinasi virtual, Senin (11/8/2025).
Ia menyebut penyesuaian harga dilakukan untuk menjaga distribusi dan memastikan subsidi tepat sasaran.
Anwar juga mengungkapkan kuota LPG 3 kilogram di Sulteng belum mencukupi kebutuhan warga, sehingga Pemprov mengusulkan penambahan kuota ke Kementerian ESDM pada 29 Juli 2025, dengan keputusan diharapkan keluar November mendatang.
“Harapan kita, pada November nanti kuota Sulteng bisa ditambah sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” kata Anwar.
Selain itu, pemerintah daerah diminta memperketat pengawasan distribusi untuk mencegah penimbunan dan perdagangan ilegal, serta mendorong warga mampu beralih ke LPG non-subsidi. (Rul/Nl)
