- Sulteng Bidik Tuan Rumah PON 2032, KONI Bentuk Tim Kerja Khusus
- Sulawesi Tengah Catat Kenaikan UMP 2026 Paling Tinggi di Indonesia
- KONI Sulteng dan KONI Morowali Pastikan Kesiapan Porprov 2026, Bakal Digelar dengan 27 Cabor
- PMII Sulteng Serukan Tanda Bahaya Alam dan Kerusakan Kian Meningkat
- 241 Warga Binaan di Sulteng Terima Remisi Natal, Satu Orang Langsung Bebas
- Natal 2025, Wali Kota Palu Tinjau Sejumlah Gereja dan Imbau Warga Jaga Ketertiban Jelang Tahun Baru
- Aksi Tolak Survei Seismik di Touna Ricuh, GMNI Soroti Sikap Pemda
- Kapolri Tak Izinkan Warga Nyalakan Kembang Api di Malam Tahun Baru, Diimbau Ganti Jadi Doa Bersama
- Sulteng Jadi Satu-satunya Provinsi di Sulawesi yang Alami Penurunan Kasus Tawuran
- BEMNUS Sulteng Tuntut Sanksi Tegas untuk Perusahaan Tambang di Banggai, Diduga Rusak Lingkungan
Cidomo, Transportasi Ikonis yang Jadi Daya Tarik Wisatawan Lombok

Keterangan Gambar : Cidomo, alat transportasi tradisional di Lombok. (Foto: Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, NTB - Lombok tak hanya dikenal dengan pantai-pantai cantik dan Gili yang memesona, tetapi juga memiliki alat transportasi tradisional yang masih bertahan hingga kini, yaitu cidomo. Meski era modern menghadirkan berbagai pilihan kendaraan, cidomo tetap menarik penumpang sekaligus perhatian wisatawan yang ingin merasakan sensasi menjelajahi Lombok dengan cara berbeda.
Cidomo sendiri merupakan singkatan dari cikar dokar motor, yang awalnya digunakan penduduk Lombok sebagai transportasi sehari-hari untuk mengangkut barang maupun penumpang. Seiring berkembangnya pariwisata di Lombok, cidomo bertransformasi menjadi daya tarik wisata yang unik, terutama bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi Pantai Senggigi, Pura Batu Bolong, hingga kawasan Gili dengan suasana tradisional.
Baca Lainnya :
- Terpesona dengan Danau Paisupok, AHY: Sekali-Kali Wisata, Jangan Kerja Terus
- Diskon Tiket Kapal Laris di Palu, 5.000 Tiket Terjual dalam Waktu Singkat
- Perjudian Bingo-Bingo di Nambo Banggai Terendus, Polisi Amankan 20 Orang
- Eksplorasi Wisata Laut Donggala, Bendera Bhayangkara Dibentangkan di Dasar Laut
- Traveler Wajib Tahu! Per 17 Juli, Bagasi Gratis Lion Air dan Super Air Jet Jadi 10 Kg
Sejarah cidomo dapat ditelusuri hingga akhir abad ke-19 saat Belanda menjajah Indonesia. Ketika itu, dokar menjadi transportasi umum di Lombok. Memasuki awal abad ke-20, pemilik dokar mulai mengganti kuda dengan motor untuk mempercepat perjalanan. Dari situlah lahir cidomo, gabungan dari cikar, dokar, dan motor, dengan bentuk mirip delman tetapi menggunakan ban mobil bekas sebagai roda pengganti roda kayu.
Menariknya, delman sebagai pendahulu cidomo merupakan kendaraan peninggalan masa Hindia Belanda yang ditemukan oleh Charles Theodore Deeleman, seorang fotografer dan insinyur pada masa kolonial. Di Lombok, delman berevolusi menjadi cidomo dan tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat sekaligus menjaga warisan budaya daerah.
Bagi wisatawan yang ingin mencoba cidomo saat berkunjung ke Gili Trawangan, tarifnya bervariasi tergantung jarak:
- Rp 50.000 – Rp 100.000 dari pelabuhan ke hotel.
- Rp 200.000 untuk berkeliling pulau secara penuh.
Berkeliling Gili dengan cidomo menghadirkan pengalaman yang unik dan lebih dekat dengan kehidupan lokal Lombok. Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Lombok tanpa merasakan sensasi naik cidomo, kendaraan tradisional yang menjadi saksi sejarah transportasi dan pariwisata di pulau ini. (Nul)





.jpg)




.jpg)