- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
Bandara Internasional Palu Buka Peluang Embarkasi Haji di Sulteng

Keterangan Gambar : Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis Aseng. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)
Likeindonesia.com, Palu –Status internasional Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu membuka peluang Sulawesi Tengah memiliki embarkasi haji sendiri, sehingga jemaah tak lagi harus transit di Balikpapan.
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng menilai keberadaan bandara internasional dapat menjadi dasar kuat untuk mengusulkan perubahan status Asrama Haji Transit Palu menjadi Asrama Haji Embarkasi.
Baca Lainnya :
- HET LPG 3 Kg di Sulteng Naik Jadi Rp20 Ribu, Pemprov Usulkan Tambahan Kuota
- Satu-Satunya Wakil Sulteng, Brigpol Akyko Perkuat Timnas Teqball Indonesia Berlaga di SEA Games 2025
- Ranperda Masyarakat Adat Dibahas DPRD Sulteng, Jawab Kekosongan Hukum Lintas Kabupaten
- Hutan Kota Palu Bakal Dibaharui Total, Jadi Ikon Hijau Baru Sulawesi Tengah
- Status Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu Naik Kelas Internasional
Jika usulan ini disetujui, jemaah haji dari Sulteng dapat berangkat langsung ke Arab Saudi tanpa harus transit di embarkasi lain seperti Makassar.
Berdasarkan ketentuan, sebuah embarkasi minimal memiliki 4.000 jemaah, fasilitas asrama untuk dua kloter, serta sarana pendukung kepabeanan dan imigrasi.
Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis Aseng, menyebut sejumlah syarat tersebut sebenarnya sudah terpenuhi.
“Dari hasil telaah kita, sejumlah persyaratan sudah terpenuhi. Misalnya asrama haji kami ada 400, ditambah cadangan di Balai Diklat sekitar 400. Dari sisi jemaah, kita sedang pendekatan dengan Kanwil Kemenag Sulawesi Barat untuk bergabung, sehingga jumlahnya mencukupi,” ujarnya saat ditemui, Selasa (12/8/2025).
Kemenag Sulteng saat ini menjajaki kerja sama dengan Sulawesi Barat agar jemaah dari provinsi tersebut juga bisa berangkat melalui Palu.
Dengan kolaborasi itu, jumlah jemaah diperkirakan akan melampaui syarat minimal 4.000 orang.
Usulan ini akan diajukan melalui Gubernur Sulawesi Tengah dengan harapan adanya dukungan fasilitas tambahan, termasuk pemasangan X-ray di asrama haji dan penambahan kuota jemaah.
Dengan jumlah penduduk muslim lebih dari 2,5 juta jiwa, Kemenag Sulteng menilai kuota haji ideal bagi provinsi ini setidaknya 2.500 orang per tahun. (Rul/Nl)
