- Heboh Pajak PBB di Palu Ada yang Naik Sampai 1000 Persen, Begini Penjelasan Pemkot
- Residivis Spesialis Bongkar di Tondo Dibekuk Lagi, Polisi Sita PS2 hingga Ban Motor
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- Pajak 10% dan Penyegelan Usaha Disorot di RDP DPRD Palu, ASPEK dan Pemkot Capai Kesepakatan Awal
- BNNP Sulteng Musnahkan Narkotika Senilai Rp4,2 Miliar, 37 Tersangka Diamankan
- Soroti Naiknya Beban Hidup Warga Miskin di Sulteng, LMND Desak Langkah Konkret Pemerintah
- Viral! Surat Pengunduran Diri Bupati Pati Dibacakan di Tengah Demo, Ternyata Bukan Resmi?
- Detik-Detik Banjir Bandang Menerjang Desa Namo, Warga Panik Selamatkan Diri
- Semarak HUT ke-80 RI, Kemenag Kota Palu Gelar Jalan Santai
- DPRD Palu Luruskan Persepsi Tentang Penyegelan Usaha: Langkah Tersebut Adalah Tindakan Terakhir
Lapas Leok Kembangkan Program Swasembada Pangan untuk Warga Binaan

Keterangan Gambar : Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, bersama tim, meninjau langsung pelaksanaan program pembinaan berbasis ketahanan pangan di Lapas Leok, Buol, pada Kamis (31/7/2025). (Foto: Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng)
Likeindonesia.com, Buol – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Leok di Kabupaten Buol terus mendorong kemandirian warga binaannya melalui program pembinaan berbasis ketahanan pangan.
Program ini menjadi bagian dari strategi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah dalam memperkuat pembinaan produktif di lingkungan pemasyarakatan.
Baca Lainnya :
- Bendera Pataka Diserahkan, Sulteng Pegang Amanah Tuan Rumah FORNAS IX
- 23.768 Pengajuan Berani SEHAT, Wagub: Jangan Ada Lagi Orang Tak Bisa Berobat Karena Tak Punya Uang
- Menkes Ingatkan: Jantung Bukan Penyakit Mendadak, Cek Kesehatan Gratis Harus Dimanfaatkan
- RSUD Undata Palu Gelar Operasi Jantung Terbuka Perdana di Sulawesi Tengah
- Menkes RI Resmikan Operasi Jantung Perdana di Palu, Kemoterapi Kini Ditanggung BPJS
Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, bersama tim, meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di Lapas Leok pada Kamis (31/7/2025).
Peninjauan ini mencakup berbagai fasilitas pembinaan, seperti peternakan kambing, kolam ikan, dan lahan pertanian hortikultura yang digunakan untuk menanam tomat, sawi, serta jagung.
“Kami ingin memastikan bahwa program pembinaan tidak hanya berjalan di atas kertas, tapi juga berdampak langsung bagi kemandirian warga binaan. Ini menjadi program utama kami sebagai wujud nyata dukungan penuh terhadap Asta Cita Presiden Prabowo dan Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan,” ujar Irpan saat diwawancarai di lokasi.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, untuk memastikan setiap unit pelaksana teknis (UPT) menjalankan fungsi pembinaan secara optimal.
“Kehadiran kami di lapangan bukan sekadar bentuk pengawasan, tetapi juga dukungan nyata agar program yang dijalankan berdampak langsung dan berkelanjutan bagi warga binaan,” lanjutnya.
Irpan menekankan bahwa pembinaan bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan kemandirian warga binaan agar siap kembali ke masyarakat.
“Proses pembinaan seperti ini harus dijalankan secara konsisten, guna mendorong warga binaan sebagai sumber daya yang siap berkarya dan berkontribusi di tengah masyarakat nantinya setelah bebas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Leok, Galih Setiyo Nugroho, menyambut baik dukungan dari Kanwil.
Ia menyatakan pihaknya berkomitmen menjadikan Lapas Leok sebagai salah satu model pembinaan kemandirian berbasis pangan di Sulawesi Tengah.
“Kami dorong seluruh warga binaan untuk aktif terlibat dalam program pembinaan ini. Selain untuk mendukung ketahanan pangan, mereka juga mendapatkan bekal keterampilan, etos kerja, dan rasa tanggung jawab. Ini adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan kita lihat saat mereka kembali ke masyarakat,” kata Galih.
Upaya ini menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan sebagai pusat pembinaan produktif yang memberi dampak nyata bagi warga binaan maupun masyarakat secara luas. (Rul)
