Lapas Leok Kembangkan Program Swasembada Pangan untuk Warga Binaan

By Inul Irfani 02 Agu 2025, 14:11:27 WIB Hukum
Lapas Leok Kembangkan Program Swasembada Pangan untuk Warga Binaan

Keterangan Gambar : Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, bersama tim, meninjau langsung pelaksanaan program pembinaan berbasis ketahanan pangan di Lapas Leok, Buol, pada Kamis (31/7/2025). (Foto: Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng)


Likeindonesia.com, Buol – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Leok di Kabupaten Buol terus mendorong kemandirian warga binaannya melalui program pembinaan berbasis ketahanan pangan.


Program ini menjadi bagian dari strategi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah dalam memperkuat pembinaan produktif di lingkungan pemasyarakatan.

Baca Lainnya :


Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjenpas Sulteng, Irpan, bersama tim, meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di Lapas Leok pada Kamis (31/7/2025). 


Peninjauan ini mencakup berbagai fasilitas pembinaan, seperti peternakan kambing, kolam ikan, dan lahan pertanian hortikultura yang digunakan untuk menanam tomat, sawi, serta jagung.


“Kami ingin memastikan bahwa program pembinaan tidak hanya berjalan di atas kertas, tapi juga berdampak langsung bagi kemandirian warga binaan. Ini menjadi program utama kami sebagai wujud nyata dukungan penuh terhadap Asta Cita Presiden Prabowo dan Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan,” ujar Irpan saat diwawancarai di lokasi.


Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, untuk memastikan setiap unit pelaksana teknis (UPT) menjalankan fungsi pembinaan secara optimal.


“Kehadiran kami di lapangan bukan sekadar bentuk pengawasan, tetapi juga dukungan nyata agar program yang dijalankan berdampak langsung dan berkelanjutan bagi warga binaan,” lanjutnya.


Irpan menekankan bahwa pembinaan bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan kemandirian warga binaan agar siap kembali ke masyarakat.


“Proses pembinaan seperti ini harus dijalankan secara konsisten, guna mendorong warga binaan sebagai sumber daya yang siap berkarya dan berkontribusi di tengah masyarakat nantinya setelah bebas,” tambahnya.


Sementara itu, Kepala Lapas Leok, Galih Setiyo Nugroho, menyambut baik dukungan dari Kanwil. 


Ia menyatakan pihaknya berkomitmen menjadikan Lapas Leok sebagai salah satu model pembinaan kemandirian berbasis pangan di Sulawesi Tengah.


“Kami dorong seluruh warga binaan untuk aktif terlibat dalam program pembinaan ini. Selain untuk mendukung ketahanan pangan, mereka juga mendapatkan bekal keterampilan, etos kerja, dan rasa tanggung jawab. Ini adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan kita lihat saat mereka kembali ke masyarakat,” kata Galih.


Upaya ini menjadi bagian dari transformasi lembaga pemasyarakatan sebagai pusat pembinaan produktif yang memberi dampak nyata bagi warga binaan maupun masyarakat secara luas. (Rul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.