BMKG: Gempa Poso Dipicu Sesar Aktif, 96 Kali Gempa Susulan Tercatat

By Inul Irfani 25 Jul 2025, 13:56:35 WIB Bencana
BMKG: Gempa Poso Dipicu Sesar Aktif, 96 Kali Gempa Susulan Tercatat

Keterangan Gambar : Kepala Stasiun Geofisika BMKG Palu, Sujabar. (Foto: Syahrul/Likeindonesia.com)


Likeindonesia.com, Palu — Gempa berkekuatan 5,7 Skala Richter yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis malam (24/7), dipastikan berasal dari aktivitas sesar aktif yang membentang di wilayah tersebut. 


Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Palu, Sujabar, dalam wawancara pada Jumat pagi (25/7).

Baca Lainnya :


“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso,” kata Sujabar, ditemui media ini di kantornya, Jumat (25/7) pagi. 


BMKG mencatat pusat gempa berada di daratan, tepatnya di sekitar Danau Poso, dengan kedalaman hanya 10 kilometer. 


Jenis pergerakan sesar dikonfirmasi sebagai pergeseran mendatar (strike-slip), tipikal dari aktivitas sesar-sesar darat.


Sejak kejadian utama, gempa susulan terus terjadi.


Hingga Jumat pukul 09.00 WITA, BMKG telah merekam sedikitnya 96 kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi dari magnitudo 5,5 hingga 1,8.


Menurut Sujabar, zona patahan yang menjadi sumber gempa dikenal sebagai Sesar Poso, yang memanjang dari Kota Poso hingga Danau Poso.


Aktivitas sesar ini memang telah tercatat dalam sejarah kegempaan di wilayah Sulawesi Tengah.


“Di tahun 2007 wilayah ini pernah diguncang gempa yang lebih besar, dan pada tanggal 14 juga pernah terjadi gempa 5,3 magnitudo,” ungkapnya.


Ia juga mewanti-wanti potensi dampak lanjutan dari aktivitas seismik tersebut. 


Mengingat kondisi geologis Sulawesi Tengah yang kompleks, gempa utama berpeluang memicu sesar-sesar kecil lainnya.


“Kemungkinan bisa mempengaruhi atau mengaktifkan sesar-sesar lain, karena di Sulawesi Tengah ini sesar-sesar minor cukup banyak,” jelasnya.


BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, namun tidak panik. 


Warga diminta menjauhi bangunan yang mengalami retakan atau kerusakan, dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.


“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa,” tegas Sujabar.


Meski hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa, warga diminta tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait, mengingat aktivitas gempa susulan masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Rul)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.