- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Kabar Baik! Warga Kurang Mampu di Sulteng Bisa Berobat Pakai KTP, Tak Perlu Kartu BPJS Lagi

Keterangan Gambar : Ilustrasi pemeriksaan kesehatan. (Foto: iStockphoto)
Likeindonesia.com, PALU – Dalam upaya memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp37 miliar untuk menutup tunggakan iuran BPJS Kesehatan pasien kelas 3.
Kebijakan tersebut merupakan bagian dari program unggulan “Berani Sehat” yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2025–2026.
Baca Lainnya :
- PT Bintang Delapan Wahana Mangkir dari Panggilan Polisi, YAMMI: Korporasi Tak Tunduk pada Hukum
- 500 Mahasiswa Sulteng Dapat Kabar Baik, Beasiswa Berani Cerdas Cair!
- Gubernur Anwar Hafid Sandang Gelar Tomaoge Tomanasa Ri Tanah Kaili
- Pencarian Dua Nelayan Hilang di Perairan Laulalang Tolitoli Ditutup
- Tidur Lelap di Kapal Berujung Trauma, Mahasiswi Luwuk Jadi Korban Pelecehan oleh Oknum Dosen
Lewat program ini, masyarakat kini bisa berobat secara gratis hanya dengan menunjukkan KTP, tanpa perlu repot membawa kartu BPJS. Fasilitas ini dikhususkan bagi warga yang tergolong tidak mampu atau terdaftar sebagai pasien kelas 3. Anggaran berasal dari APBD 2025, dan berlaku hingga Juli 2025.
"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan hanya menggunakan KTP, harus siap turun dari kelas 1 dan 2 ke kelas 3," beber Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, Minggu (20/7/2025).
Gubernur Anwar menegaskan bahwa prioritas layanan gratis ini memang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Sementara itu, bagi yang memiliki BPJS Mandiri dan terdaftar di kelas 1 atau 2, tetap bisa mengakses layanan kesehatan dengan kualitas baik, meski tidak termasuk dalam skema gratis ber-KTP.
"Dan Pemprov sudah menyiapkan anggarannya, bekerjasama dengan BPJS dan berkolaborasi dengan 12 kabupaten dan 1 kota, untuk pembayaran tunggakan BPJS bagi masyarakat pasien kelas 3 dan berlaku sampai Juli 2025 ini," jelasnya.
Efek dari program “Berani Sehat” ini langsung terasa di lapangan. Sebelumnya, jumlah pasien per hari yang berobat di rumah sakit hanya berkisar 300 orang. Kini, angka itu melonjak hampir dua kali lipat.
"Sebelum ada program Berani Sehat, pasien di RSUD Undata rata-rata 300 sampai 350 per hari. Tapi sejak diluncurkan program berobat hanya dengan KTP, pasien mencapai 600 sampai 700 orang per hari," kata Direktur RSUD Undata, Drg. Herri Muliuadi.
Lebih lanjut, Plt. Kadis Kesehatan Sulteng, dr. I Wayan, menyebut bahwa total anggaran untuk program Berani Sehat tahun ini mencapai Rp.66.181.123.200. (Bim)
