485 Atlet Cilik Ikuti Open Karate Forki Palu, Fokus Penjaringan Usia Dini

Likeindonesia.com, Palu – Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Palu menggelar Open Karate Turnamen di Gedung GBK Andi Raga Pettalolo, Palu, Sulawesi Tengah, sebagai ajang penjaringan atlet usia dini hingga kategori kadet.

Turnamen ini berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat (12/12) hingga Minggu (14/12) Desember 2025.

Baca Lainnya :

• Warga Mulai Berburu Suguhan Natal di Ritel Modern, Snack dan Kue Kering Jadi Incaran
• Polres Touna Salurkan Bansos untuk Keluarga Eks Napiter
• Pemprov Sulteng Lakukan Sinkronisasi Program Pelibatan Lembaga Adat dengan Pemerintah Daerah
• ASKI Sulteng Resmi Dilantik, Fokus Angkat Kualitas dan Identitas Kopi Sulawesi Tengah
• Sidak BPOM Palu Temukan Produk Pangan Dikemas Ulang di Ritel Menjelang Natal

Sebanyak 485 atlet ambil bagian dalam kejuaraan tersebut, terdiri dari 342 atlet kategori turnamen dan 143 atlet kategori festival. 

Para peserta berasal dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala. Pembukaan resmi turnamen dilaksanakan pada Sabtu (13/12) pagi.

Ketua Forki Kota Palu, Zulkarnain M Umar, menjelaskan bahwa penyelenggaraan turnamen ini merupakan kelanjutan dari program pembinaan yang telah dirancang sejak dirinya terpilih sebagai ketua. 

Ia menyebutkan, sejak awal Forki Kota Palu telah membentuk tim junior dan senior sebagai persiapan ke depan.

 “Kompetisi ini kami mulai dari usia dini sampai kadet. Memang saya batasi sampai kadet, karena tujuan utama hari ini adalah untuk mencari database atlet, mulai dari usia dini sampai kadet, sebagai basis data Forki Kota Palu ke depan.” ujarnya diwawancarai media ini. 

Ia menambahkan, dari database tersebut Forki Kota Palu akan membentuk tim secara bertahap, mulai dari usia dini hingga senior.

Turnamen ini juga dimanfaatkan sebagai sarana penataan wasit dan juri, dengan melibatkan pengurus Forki Kota Palu yang bertugas di tingkat kota.

Terkait hasil seleksi atlet, Zulkarnain menjelaskan bahwa penjaringan dilakukan per kelas pertandingan. 

“Kalau per kelas, biasanya saya ambil satu atau dua atlet.” bebernya. 

Atlet-atlet terpilih tersebut nantinya akan didata dan disampaikan kepada bidang pembinaan prestasi maupun kepelatihan.

Menurut Zulkarnain, dari total 24 kelas pertandingan, diperkirakan sekitar 48 atlet akan masuk dalam database Forki Kota Palu. 

Ia menegaskan, meskipun turnamen ini diikuti atlet dari Palu dan Sigi, database atlet tetap dipisahkan khusus untuk Forki Kota Palu.

Selain pertandingan reguler, panitia juga menyiapkan kategori Best of the Best yang mempertandingkan juara dari kategori pra-pemula, pemula, dan kadet. 

“Besok juga akan ada kelas Best of the Best. Kelas Best of the Best ini diambil dari kategori pra-pemula, pemula, dan kadet yang menjadi juara hari ini.” tambahnya. 

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, M Sadly Lesnusa, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan turnamen tersebut. 

Ia menilai kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penjaringan dan regenerasi atlet karate di daerah.

Sadly mengatakan bahwa pembinaan tidak hanya menyasar atlet, tetapi juga wasit, juri, serta perguruan-perguruan karate yang ada di Kota Palu dan Sulawesi Tengah. 

“Hari ini menjadi ajang penjaringan atlet, mulai dari kategori pra-pemula, kadet, hingga jenjang berikutnya.” tuturnya. 

Menurut Sadly, regenerasi atlet menjadi hal yang penting mengingat atlet memiliki batasan usia dalam berprestasi. 

Ia menilai, Sulawesi Tengah selama ini telah melahirkan atlet karate yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, meskipun jumlahnya masih terbatas.

“Kita ingin para atlet ini menjadi atlet yang lengkap dan paripurna, sehingga siap dipersiapkan menjadi juara-juara yang mampu bertanding pada event berskala nasional maupun internasional.” tambahnya. 

Melalui turnamen ini, Forki Kota Palu diharapkan mampu membangun pembinaan karate yang berkelanjutan, sekaligus menyiapkan generasi atlet yang siap memperkuat Sulawesi Tengah dan Indonesia pada berbagai kejuaraan di masa mendatang. (Rul/Nl)