- TVRI Resmi Kantongi Hak Siar Piala Dunia 2026: Dari Fase Grup hingga Final, Seluruh Laga Tayang Grat
- Kapolres Donggala Tekankan Pendekatan Persuasif dalam Konflik Agraria Riopakava
- Komdigi Wacanakan Aturan Baru: Beli Hp Bekas Bakal Mirip Motor, Harus Balik Nama
- Polda Sulteng Perpanjang Operasi Madago Raya Tahap IV, 256 Personel Diterjunkan
- SK Resmi Diserahkan, Nilam Sari Lawira Kembali Jadi Nahkoda DPW NasDem Sulteng
- 2 Oktober Diperingati Hari Batik Nasional, Saatnya Bangga dengan Motif Nusantara
- Batas 60 Hari Habis, 15 IUP Tambang di Sulteng Bisa Dicabut
- Warga Geger Temuan Mayat di Bantaran Sungai Palu
- Pemerintah Pastikan Harga Tiket Pesawat, Kereta, dan Kapal Lebih Murah Saat Libur Nataru
- Tambang Ilegal Jadi Sorotan Wabup Parigi Moutong di Tengah Merebaknya Kasus Malaria
Perempuan Desa Tinauka Gali Potensi Usaha Lokal dari Hasil Hutan

Keterangan Gambar : Belasan pelaku usaha perempuan di Desa Tinauka, Kabupaten Donggala, mengikuti Temu Bisnis Pelaku Usaha Perempuan dan Pengurus Lembaga Hutan Desa yang digelar di Sekretariat LPHD Tinauka.
Likeindonesia.com, Donggala, – Belasan pelaku usaha perempuan di Desa Tinauka, Kabupaten Donggala, mengikuti Temu Bisnis Pelaku Usaha Perempuan dan Pengurus Lembaga Hutan Desa yang digelar di Sekretariat LPHD Tinauka, Kamis (21/8/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah bersama Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Sulawesi Tengah ini bertujuan mendorong masyarakat desa menggali potensi ekonomi alternatif di kawasan hilir Sungai Lariang.
Baca Lainnya :
- Program Pandu Laut Nusantara Sasar Teluk Palu, 7 Perahu Disalurkan ke Nelayan
- 58 Perenang Bentangkan Merah Putih di Atol Donggala, Renang 2,5 Km hingga Pusat Laut
- Pipa Proyek Benur Terpasang di Atas Karang Pantai Kaluku, Ekosistem Laut Donggala Terancam?
- Terbongkar! 12 Paket Sabu Diselipkan di BH Perempuan di Donggala Ditangkap Polisi
- Pinjam Motor ke Rumah Pacar, Pulangnya Jadi Tersangka Curanmor
Dalam forum tersebut, perempuan desa diperkenalkan pada peluang usaha berbasis hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan produk lokal yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
Salah seorang peserta, Siti Maslakhah, mengaku baru mengetahui bahwa durian hutan yang banyak tumbuh di sekitar desa memiliki manfaat lebih dari sekadar buah konsumsi.
“Selama ini kami hanya tahu daging buahnya bisa dijual. Ternyata kulit durian bisa dijadikan arang untuk bakar ikan dan juga bisa menggantikan kayu bakar. Ini baru bagi kami dan bisa jadi peluang usaha,” ujarnya.
Direktur KPPA Sulawesi Tengah menekankan pentingnya peran perempuan desa dalam mengembangkan potensi ekonomi yang tetap ramah lingkungan.
“Perempuan adalah garda depan yang melihat langsung kebutuhan keluarga sekaligus potensi desa. Dengan dukungan ini, kita berharap usaha perempuan bisa berkembang tanpa merusak hutan,” katanya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Donggala serta KPH Banawa Lalundu.
Disperindag menyatakan komitmen untuk membantu kelompok perempuan Tinauka dalam urusan legalitas usaha, mulai dari perizinan, sertifikasi produk, hingga akses pasar.
Temu Bisnis ditutup dengan kesepakatan tindak lanjut berupa pemetaan potensi produk lokal desa, termasuk durian hutan dan hasil hutan lainnya, yang akan difasilitasi bersama KPPA, WALHI, dan pemerintah daerah. (Rul/Nl)
